Mengajak Blogger Femes Jalan-Jalan dan Kulineran di (Calon) Tetangga Ibu Kota Negara

jalan-jalan dan kulineran di balikpapan
Mengajak Blogger Femes Jalan-Jalan dan Kulineran di (Calon) Tetangga Ibu Kota Negara


Sudah jadi kebiasaan, setiap kali ada event yang melibatkan orang-orang beken dan terkenal dari luar kota, saya dan teman-teman peserta ingin mengajak orang-orang ini berkeliling Kota Balikpapan. Kali ini ada event yang melibatkan blogger femes dari luar kota dan ternyata orangnya sudah sadar diri untuk tidak langsung pulang. Eit, tapi siapa sih bloger terkenal yang saya maksud? Orangnya ada pada artikel sebelum ini.


Kalau sudah baca artikel di atas, pasti sudah tahu bloger yang saya maksud. 

Boleh saya kenalkan sedikit di sini, biar kayak MC gitu (baca: em-si ya, bukan mek apalagi mekdi) 

Dialah Katerina S. bloger asal Jabodetabek berdarah Palembang, yang menjembatani kami dan ASUS Indonesia, blognya yang lebih banyak mengulas jalan-jalan bernama travelerien.com membuat saya melihatnya cekatan mengambil sudut pandang perjalanan. Mbak Katerina ini orangnya enerjik, nggak ada matinya, powerful mirip merk ASUS yang ia bawa ke sana ke mari. Orangnya pun ternyata manis, mungil, ceria, pokoknya selalu shining, shimmering, splendid... tell me princess.... ya ya itulah.

Selanjutnya, ada Koh Afit. Sejak aktif ngeblog, saya sering dengar nama beliau, tapi kenapa ada ‘Koh’ dalam sapaan Afit ya? Karena di lapangan, lebih pas disapa Mas gitu. Tapi, kalau saya manggil ya Afit doang sih. Nah, karena mereka berdua sudah bela-belain mampir di Balikpapan, sayang rasanya kalau langsung pulang.

Santap Kepiting di Dandito Sampai Si Kucing Sumbang Suara


Ketika acara ASUS Gathering Balikpapan selesai pada sore harinya, saya dan Mbak Rosanna Simanjuntak (@rosannasimanjuntak) ingin mengajak Mbak Rien ngobrol-ngobrol sejenak. Mbak Katerina mengajak kami mampir ke kamarnya saja. Rani (@kucingtheexplorer) pun ikut, sambil mengajak Adam (@travel_pen) ikut serta. Ramai kami mengobrol sampai mendekati magrib. Mbak Katerina berkata akan makan malam di Dandito. Wah, rupanya orang luar sudah tahu Dandito, resto kepiting yang terkenal itu, atau ada pembisik Mbak Katerina ya sebelumnya? :D 
Hotel Aston
pemadangan dari balkon kamar Mbak Katerina di Hotel Aston Balikpapan

Kami pun berpindah lokasi dengan memesan mobil via online.

Dandito ini sudah sangat populer di kalangan wisatawan. Setiap kali ada tamu dari luar kota, mereka pasti menyempatkan ke Dandito. Letaknya di Gn. Bakaran, Jl. M. Iswahyudi tidak jauh dari Bandara SAMS. Menu andalannya adalah kepiting. Di seputaran dinding resto ini terpampang foto Pak Rudy Setiawan, pria pemilik resto ini yang kerap bertopi bersama para selebrita yang sudah mampir ke Dandito. Pak Rudy sama termasyhurnya dengan resto yang ia bangun, sudah beberapa kali saya hadir di acara entrepreneur di mana beliau menjadi pembicaranya. Dalam kesempatan open house pun saya pernah ke rumah beliau, di bawah resto Dandito ini. Ya tapi, malah ke resto Dandito nggak pernah tuh kalau nggak ada tamu dari luar kota. Hehehe. 

Kami memesan kepiting lada hitam, kepiting soka yang digoreng crispy (itu tuh kepiting yang bisa langsung digigit tanpa perjuangan), ikan baronang asam manis, selebihnya ada cah kangkung, dan saya nggak ingat lagi. Saya pikir, bakal habis nggak nih? Banyak juga loh. 
makan di dandito

makan di dandito

Kepitingnya enak-enak euy, tapi bagi kalian dilema nggak sih ngehabisin kepiting? 

Saya lupa ngobrolin apa aja ya saat itu, soal dunia perblogeran pasti ada lah. Saya sih jadi fokus dengerin Adam dan Afit yang ngebahas DC dan Marvel.

Mbak Katerina sempat memesan kepiting sebagai oleh-oleh, pastinya kepiting kering untuk dibawa balik ke Jakarta esoknya. 
dinner in Dandito
foto milik : Katerina S.

Selesai itu, kami pun balik ke hotel lagi-lagi memesan kendaraan via online. Eh, baru aja dipesan si Mas driver langsung muncul di depan resto. Nah, si Mas ini (ih siapa pula namanya, lupa daku) drivernya gaul, rambut gondrong, pakai topi dibalik dan di mobilnya tersedia sarana-prasarana buat karaoke-an yang sudah pasti membuat Rani bahagia. 

Untuk diketahui nih ya, Rani si @kucingtheexplorer ini senang banget menyanyi, di pernikahan orang, di setiap acara yang menyediakan karaoke, aplikasi nyanyi, dan pastinya semua di-story-kan olehnya. Suaranya gimana? bikin Afit ngakak dan ingin tutup telinga lah wkwkwkw. Sampai-sampai Mas driver pun ngasih tutorial berkali-kali. 

“1,2,3... intro,” kata Rani membacakan teks lirik. 

Saya pun terhenyak. (Tapi, akutuh bahagia kok Ran denger suaramu, ayo nyanyi lagi)

Sesampainya di hotel, saya mengambil barang yang ketinggalan dan langsung pulang sementara yang lain masih bersantai di sana, Rani bahkan ikut menginap.

Sarapan di Nam Min,
Sampai Siang Kenyang Terjamin


Dulu, ketika acara writerpreneur dari BEKRAF, saya dan mbak Fitri Gita Cinta (@fitrigitacinta) ikut menemani pembicara yakni Mbak Kirana Kejora dan Oka Aurora keliling Balikpapan. Kali ini pun demikian, Mbak Fitri menginisiasi tuk sarapan bareng di Nam Min. Niat ini ia sampaikan sore hari selesai acara. 


Keesokan paginya kami berkumpul di Nam Min-Kampung Timur, sebuah rumah makan yang dikelola turun temurun hingga tiga generasi. Rumah Makan Nam Min di Kampung Timur bukanlah yang tertua, sayangnya ‘dua generasi’ RM Nam Min di kawasan lain sedang tutup. Tapi, Nam Min di Kampung Timur ini sama ramainya dengan pendahulunya. Ketika saya tiba, Mbak Hairi Yanti, Mbak Rosanna Simanjuntak beserta suami sudah ada di Nam Min, selanjutnya barulah datang Mbak Katerina, Mbak Fitri, Aisyah Dian, Rani dan Afit. Saya memesan es teh tarik dan roti bakar, sementara yang lain ada yang memesan makanan berat.

Nah, kalau mau tahu tentang Nam Min ini secara detail, tanyakanlah kepada Mbak Hairi Yanti (@hairiyanti) yang sering ke Nam Min.
foto milik : Katerina S.

Kami mengobrol mulai dari sejarah dan menu Nam Min, seputar Balikpapan, dunia masing-masing, sampai obrolan ngelantur yang belum boleh didengar anak di bawah 17th dan mau ke mana nanti siang. Rencananya mau mengajak Mbak Katerina ke Mangrove Center. Sementara Afit, sayang sekali harus terbang siang harinya.
dari kiri -kanan: Katerina, Lidha Maul, Aisyah Dian, Rani Si Kucing, Rosanna,Hairi Yanti, Fitri Gita C.

 “Menangkap” Bekantan,
Si Pemalu yang Ada di Mangrove Center Balikpapan

Setelah melepas kepergian Afit (cieh melepas) kami pun bertolak lagi ke Mangrove Center Balikpapan. Kali ini Mbak Hairi Yanti tidak ikut. 

Ada banyak destinasi hutan mangrove di Balikpapan, namun yang menyediakan perjalanan dengan kapal ada di Mangrove Center, KM.6 Graha Indah. Mangrove Center termasuk wisata mangrove yang dikelola dengan baik, hingga dikenal wisatawan luar. Tempat ini sudah dikunjungi Tim My Trip My Adventure dan diliput oleh berbagai media nasional termasuk CNN Indonesia. Teman-teman yang mau ngevlog pun segera mengeluarkan peralatannya ketika tiba. Pengelola Mangrove Center ini bernama Agus Bei, sosok yang mengawali Mangrove Center sekaligus penerima kalpataru kategori Perintis Lingkungan. 


Pohon bakau adalah jenis tanaman mangrove tropis dari genus rhizophora. Di hutan mangrove, bakau biasanya tumbuh di bagian paling depan yang berhadapan dengan laut. Dengan demikian, bakau hanyalah salah satu spesies yang ada di kawasan hutan mangrove. 

Di hutan mangrove ini pula dapat kita jumpai satwa endemik bernama bekantan, primata berhidung mancung berwarna oranye yang hampir punah. Ada yang menyebutnya monyet belanda, mungkin karena dia lebih ‘berwarna’ dibanding primata lain kali ya dan hidungnya juga mancung, kayak bule. Habitat asli bekantan berada di mangrove, sementara dulu hutan mangrove di sini nyaris habis karena ulah manusia, sampai dirintis Pak Agus Bei kembali. Bekantan lebih pemalu dibanding primata lain, biasanya kalau banyak orang, bekantan enggan tampil. Selain itu, bekantan juga pandai berenang.
patung bekantan di Mangrove Center Graha Indah

Saya dan si kecil pernah ke Mangrove Center sore hari ketika suasana sepi sekali. Lagi asyik menikmati pemandangan, tiba-tiba bekantannya ramai keluar. Sekeluarga, setetangganya. Wah, itu momen yang tidak akan terlupakan sepanjang saya mengunjungi Mangrove Center. Tapi, saya lebih memilih menikmatinya berdua si kecil dibanding buru-buru memotretnya. 

Oya, teman-teman bloger Balikpapan dan Mbak Katerina ke sana pada hari Minggu, sehingga cukup banyak orang berkunjung, bisa dipastikan bekantan bakal memilih di dalam hutan saja. Jadi kalau mau lihat bekantan mesti rela menyusuri perairannya. Kami pun menyewa kapal yang sudah disediakan. Per kapal senilai IDR 300ribu, sangat disarankan pergi bersama rombongan, karena muat hingga 10 orang. Sebelum berangkat, kami pun foto-foto, eh... memakai pelampung. 
Mangrove Center Balikpapan
foto milik : Katerina S



Kapal yang kami tumpangi ini sebenarnya adalah kapal motor atau perahu bermesin. Di awal perjalanan, muara yang kami susuri masih sempit, mungkin lebarnya sekitar 2-3 badan perahu bersusun saja. Suasana rindang, sejuk dan agak gelap. Setelah itu jalan akan membuka lebar dan berubah cerah banget. 
saat ada di atas kapal
foto milik : Katerina S.

Mbak Katerina duduk paling depan, tepat di depan saya
Selama perjalanan yang kami lihat bukan hanya pepohonan bakau dan teman-temannya. Ada nelayan, ada pemancing, ada pipa-pipa besi, perahu yang ditinggalkan, dan kapal-kapal besar ketika lebih dekat ke arah lautan. Perjalanan ini dari Mangrove Center ke Pelabuhan Somber, lalu memutar balik. Kalau diteruskan bisa-bisa kami tembus di (calon) ibu kota negara. 

pemandangan di perjalanan


Selama perjalanan, kami benar-benar pasang mata, mencari-cari dimanakah bekantan berada? Ketika sudah melewati Pelabuhan Somber, yang biasanya di situlah kawanan bekantan mudah terlihat, justru yang terlihat malah para pemancing. Rupanya bapak nakhoda berbaik hati dengan tidak langsung berbalik arah, kapal masih terus dibawa menembus permukaan perairan yang lebih luas, di mana pabrik-pabrik di daerah pesisir dapat terlihat. 

Saya sudah berpikir dan mengucap, “ya sudahlah mungkin belum rezeki melihat bekantan.” Lalu, setelah dirasa cukup jauh, bapak nakhoda memutar balik. Posisi kami sebenarnya cukup dekat dengan hutan di lajur kiri kapal, sementara hutan sebelah kanan cukup jauh. Ketika berbelok itulah ada yang melihat bekantan di hutan sebelah kanan, maka kapal pun mendekat perlahan dengan memelankan suara mesin. Kami pun berusaha tenang dan tidak berisik. 

Untuk berada terlampau dekat, kami tidak berani, khawatir kenyamanan dua bekantan yang kami temukan terganggu. Kami segera menyorot perilaku mereka dengan kamera pribadi. Bekantan ini makan dari hutan mangrove, daun-daunnya, biji-bijiannya. Terjadi adu tatap antara kami dan bekantan, untungnya mereka mau saja berpose. Karena jarak kami dan bekantan berjauhan, kamera saya nggak bisa menangkap pose mereka begitu saja, mesti di-zoom lebih dulu saudara-saudara.





Cuaca saat itu benar-benar panas menyengat, tapi kami nggak peduli karena hati sedang berbunga-bunga bisa melihat bekantan langsung. Apalagi ketika ada satu bekantan berenang untuk mengambil makanan. Wow, terpukau deh. Entah berapa menit setelah kami beradu pandang dan dirasa cukup, akhirnya kapal memutar. Nah, baru itulah kami merasa sensitif dengan panas yang sampai ke kulit apalagi sunscreen sudah memudar. Saking panasnya, Mbak Fitri pun mengeluarkan selendang pemberian saat event ASUS Gathering untuk diselempangkan di kepala hehehe. 
ketika balik, cuaca bertambah panas sekali
foto milik : Katerina S.
Karena sudah beberapa kali bepergian dengan kapal (termasuk ferry ke PPU) melewati hutan mangrove, saya sering membayangkan jika belok ke area yang lebih sempit itu, kira-kira ada apa saja ya di dalam sana? Nanti tembus ke mana ya? Tapi, rute kapal tidak akan berbelok ke percabangan jalan. Mungkin juga tidak boleh. 

Rasanya damai sekali memandang berbagai pepohonan mangrove ini, asri, segar, hijau dan lebat. Perairan yang kami lalui sebenarnya membelah dan bercabang. Ibarat jalan raya ada banyak sekali belokan dan tiap belokan itu menghadirkan hutan mangrove yang lebat di kanan kirinya. 

Selagi menuju ke arah Mangrove Center, saya sempat melihat lagi kawanan bekantan. Ya, kawanan artinya nggak sendirian, bahkan ada emak bekantan sedang menggendong anaknya. Menyentuh banget. Sayangnya, saya nggak mungkin mengambil gambar mereka lagi. Kapal sudah melaju, kamera masih disaku, adegan tadi sudah tertinggal di belakang. 

Ketika kami melepas pelampung, Pak Agus Bei rupanya masih ada di sana sehingga teman-teman sempat menyapa dan sedikit wawancara. Rupanya kawasan ini memiliki luas 150ribu hektar. Pak Agus Bei juga menyebut kelebihan hutan mangrove yang dapat menyerap karbon 10 kali lebih dari hutan biasa. 
bersama Agus Bei
foto milik : Katerina S.

“Nah, itu timpakul,”tunjuk saya kepada Mbak Fitri. 
Tumben kawasan ini sepi timpakul, pikir saya. Masa’ cuma satu? 

Timpakul atau tembakul (menurut wikipedia) sebenarnya adalah hewan air seperti ikan, yang bisa berjalan dengan tangannya dan memanjat. Agak geli melihatnya kalau nggak biasa hehehe. 
foto dari : Wikipedia
Sewaktu saya menanyakan ke Pak Agus Bei ke mana timpakul-timpakul yang biasanya ramai, Pak Agus Bei justru memberikan penjelasan bahwa timpakul dapat digunakan sebagai indikator kerusakan lingkungan. Wah, bertambah pengetahuan saya tentang makhluk ini. Tapi, saya tidak sempat memerinci pertanyaan saya lagi. 

Setelah wawancara singkat, kami bersantai sejenak sebelum pulang. Mbak Katerina mengutarakan niatnya ingin balik ke Balikpapan. Saya dan teman-teman pun berharap semoga bisa terwujud. 
foto milik : @kucingtheexplorer
olah digital : lidha maul

 Melepas Lelah Menuju Perpisahan

Kemudian kami berangkat ke Hotel Aston, istirahat sejenak sembari menunggu Mbak Katerina menyiapkan koper, dan tak lupa foto-foto tentunya. 
santai di Aston
foto milik : Katerina S.
santai di Aston sambil memandang infinity pool

Waktu makan siang pun tiba, maka kami pun berangkat lagi. Karena banyak yang sudah kenyang saat di Nam Min, kami haqqul yakin tidak makan nasi. Saya memesan es kacang merah saja, sementara yang lain memesan bakso, mie ayam atau mie yammi gitu deh namanya. Ya begitulah perempuan dari negara +62, meski nggak mau makan nasi, makan mie dan bakso tetap iyes selalu.
food photographer pun beraksi. Cieee

menu saya tanpa makan
Karena jadwal terbang masih tersisa beberapa jam lagi, kami mengajak Mbak Katerina mengelilingi Balikpapan dalam satu kali putaran. Semenjak ditetapkannya Kab. Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sebagai ibu kota negara yang baru, mau nggak mau Balikpapan harus mempersiapkan ‘diri’ juga. Bagaimana nggak, selain diapit dua kabupaten yang bersangkutan, kota ini pun menjadi gerbang menuju ibu kota, ya pelabuhan dan bandara ada di Balikpapan. Sebagai calon tetangga ibu kota negara, Balikpapan terkenal dengan sebutan kota minyak. Nah, kawasan-kawasan inilah yang kami lalui: pelabuhan, kilang minyak, kantor walikota, rumah-rumah penduduk, pasar-pasar, dan berakhir di bandara. 
sampai juga di Bandara SAMS
foto milik : Katerina S.

Selagi jadwal keberangkatan masih lama, ya kami ngobrol-ngobrol dan foto-foto dulu sampai waktu tidak terasa mepet dan Mbak Katerina pun segera masuk ke boarding gate. Sekian lama sudah tidak mengajak bloger tamu jalan-jalan dan kulineran sampai mengantarkannya ke bandara, setelah terakhir kali ada Ollie Salsabeela. Sebelum Mbak Katerina ini sempat pula kami mendapat kunjungan bloger ternama Teh Ani Berta, sayang beliau tidak sempat keliling kota.

Nah, selamat jalan Mbak, eh sudah jalan dan sudah sampai sih orangnya hehehe. Terima kasih atas kunjungannya, cerita-ceritanya, dan semoga bisa mampir lagi ke Balikpapan seperti yang kita harapkan. Yuhuu ditunggu.

***
Salam,
Lidha Maul

52 Komentar

Terimakasih telah membaca, silakan berkomentar yang baik. Mohon tidak menaruh link hidup, situs yang mengandung SARA, judi online, web scam dan phising, karena akan dihapus.

  1. Hahaha iya saya sudah jarang makan nasi mbak, tapi mie bakso jalan terus wkwwkwk

    BalasHapus
  2. Berasa mengulang lagi perjalanan penuh histori.

    Bagian ini favoritku:

    "... mbak Katerina ini orangnya enerjik, nggak ada matinya, powerful mirip merk ASUS yang ia bawa ke sana ke mari. Orangnya pun ternyata manis, mungil, ceria, pokoknya selalu shining, shimmering, splendid... tell me princess.... ya ya itulah."

    ... ya ya itulah...

    Hahaha... syukak!

    BalasHapus
  3. Saya juga ketemu sama mbak Katerina waktu acara Forest Talk di Jambi. Orangnya emang friendly dan humble banget. Sayangnya waktu itu saya juga buru-buru jadi nggak bisa ajak beliau jalan-jalan keliling kota Jambi deh. Btw Balikpapan banyak destinasi yang bagus ya, semoga suatu hari ada kesempatan kesana ^_^

    BalasHapus
  4. Saya belum ketemu siapa siapa,, maklum blogger rumahan plus kampungan

    BalasHapus
    Balasan
    1. komen yg bikin ngakak :D
      kampung iya tapi nggak kampungan dong mas :)

      Hapus
  5. Ya Allah aku terpesona sekaligus iri pingin lihat moleknya alam di sana. Adikku di Kalimantan, tapi kesempatan ke sana belum ada.

    BalasHapus
  6. Senaaang sekali ditemani jalan² oleh Lidha dkk. Padahal kita baru ketemu, seolah sudah lama. *Kecup

    Luar biasa, baru kali ini naik gocar disediakan fasilitas karokean haha

    Makasih banyak ya Lidha. Semoga kita ketemu dan jalan² lagi

    BalasHapus
  7. Pastinya excited ya mengiring mbak katerina ke mana2

    BalasHapus
  8. seruu euy jalan2nya. aku belun nyampe ke balikpapan. paling jauh sampe pangkalan bun ajah :D
    ngileer euy sama kepitingnya

    BalasHapus
  9. Duh waktu saya ke balikpapan kenapa gak tempat2 itu yah? Hehe next deh kalo ada kesempatan ke balikpapan lagi kudu melipir kesana ke mnagrove nga plus nyobain kuliner2 nya. Thanks for sharring mba ;)

    BalasHapus
  10. waaah kepiting dandito dan es kacang merah niih yang bikin pingin balik ke balikpapan maah...
    seru banget mbaa....
    klo jadi pindah ibukota kita bakal tetanggaan nih mba hehe

    BalasHapus
  11. Seru banget ya bisa jalan-jalan sama mbak rien.. Aku jadi pengen jalan2 kesana juga mak

    BalasHapus
  12. Aku belum pernah ke Kalimantan nih mbak, kalau aku ke Balikpapan diajak jalan-jalan juga ga ya? soalnya gak femes hihihi. Tapi bisa cari info dari mbakya kalua mau ke Balikpapan seenggaknya. Siap2 jadi ibu kota negara ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wuahhh ini pun bloger kece, sini mbak kita jalan2

      Hapus
  13. Saya gak pernah dilema menghabiskan seafood, termasuk kepiting karena doyan banget hehehe. Saya baru sekali ke Balikpapan. Itupun udah lama banget. Jadi kangen deh sama kota ini

    BalasHapus
  14. Seru banget sih acara jalan2nya. Trus aku jadi kepoin akunnya mbak rani, dong. Hahahha..

    BalasHapus
  15. Waaah seruuu bangeet ya Mbak lihat Bekantan di habitat aslinya. Lebih seru lagi bisa jalan jalan rame rame sama sesama blogger dan mbak Katerina tamu spesial..

    By the way aku ngiler sama kepitingnya. Hmm...terlihat enak



    BalasHapus
  16. Next trip saya ke sana deeeh, ikutan lihat bekantan pastinya.


    seru juga ya kalo karaokean dimobil, dijamin berisiknya pol dan goyang


    Rien emang cantik dan enerjik, emejing seh pokoke

    BalasHapus
  17. mba katerina S sudah sampai Balikpapan aja. seru banget nih jalan-jalan bareng blogger femes ya apalagi kalau jalannya sekalian berhadiah dan gratis nih makan-makannya

    BalasHapus
  18. Masya Allah, baik-baiiikkk banget nih mba2 dari Balikpapan. Senang pastinya ya diajakin ke berbagai tempat menarik seperti ini. Bisa lihat bekantan juga secara langsung. Istimewaaaa....

    BalasHapus
  19. Kepitingnya bikin ngiler....
    Bakso dan es kacang merahnya juga. Duh saya kok fokusnya ke makanan terus ya.
    Seneng banget bisa lihat bekantan di habitat aslinya

    BalasHapus
  20. Wahh dandito, waktu masih di samarinda, suka ke dandito atau kenari, skrg udah jauh di banjarmasin gak ketemu dandito lagi deh. Seru ya akhirnya nemu bekantan. Setauku mereka memang monyet pemalu

    BalasHapus
  21. entah eknaap aku penasaran saja sama kota2 di luar jawa, arsanay kalau punya duit banyak maunya sih didatangi satu2

    BalasHapus
    Balasan
    1. yes mba, semoga ya bisa keliling di luar jawa

      Hapus
  22. Senangnya Mbak bisa bertemu dengan blogger famous Jakarta dan jalan-jalan bersama. Btw, fotonya bagus-bagus sekali Mbak suka saya lihatnya

    BalasHapus
  23. Menarik banget acaranya. Banyak kegiatannya . Sama Blogger Femeus Travelarien lagi. Dia mah suka gitu suka jalan2 bikin happy banyak orang

    BalasHapus
  24. Wah...Kalimantan, kayaknya mimpi deh bisa kesana, padahal ada banyak destinasi wisata yang keren apalagi nanti jadi calon ibukota negara. Kulinernya juga enak-enak kayaknya...duh ngiler deh apalagi aku paling ngak tahan kalau liat es pas musim kemarau gini hahaha.

    BalasHapus
  25. Eh, di sana disebut ikan baronang juga ya? Hehe. Di sini, salah satu ikan yang disukai tuh ikan baronang. Eh ini malah salfok sama ikan wkwkwk.

    AIh senangnya yang sudah ketemuan sama blogger-blogger heits :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi gak foto ikannya saya hehehe, soalnya makan kepiting aja

      Hapus
  26. Asyik sekali moment kopdar ini, Mbak. Jelajah Balikpapannya juga seru banget. Puas pasti Mbak Katerin, yaaa. Btw, aku baru pernah tahu tentang tembakul. :D

    BalasHapus
  27. Waa mba katerina keliling indonesia banget nih, kayak baru kemarin ke bengkulu skrang dah di kalimantan aja..
    Duhh Kapan aku bisa menjejaki kalimantan ya...

    BalasHapus
  28. Aaaaa seru banget yaa kak travelingnya bareng temen-temen blogger. Eh ada ikan itu, aku bilangnya ikan purba wkkw

    BalasHapus
  29. MashaAllah, santapannya lezat lezat semua ya, memang Balikpapan terkenal santapan kepiting. Semoga Ada langkah ke balikBalik

    BalasHapus
  30. Kepitingnya menggoda imaaanku mbak lidha... Seru banget bisa ngajakin blogger luar jalan2. Kalau aku sering ga sempat soalnya kerja :(

    BalasHapus
  31. waaaah abis baca ini jadi pengen ke balikpapan juga. Keren ya balikpapan.. makasi infonya ya maaaak

    BalasHapus
  32. MashaAllah mbak pemandangan alamnya luar biasa banget, apalalagi pemandangan makanannya yang bikin ngiler

    BalasHapus
  33. Duh SERu banget bisa jalan-jalan. Dan itu, aduuuuh kepitingnya bikin ngileeer 😍

    BalasHapus
  34. Timpakul, hiihi...sungguh kiyuut kaya udang.
    Halal dimakan gak, kak Lidh?

    Yang aku sadari 1 hal.
    Kalau blogger kumpul itu, gak jauh-jauh dari kamera. Hahaha...ini aku yakin ada banyaaaakk sekali dokumentasi dan tersebar luas di kamera masing-masing.

    Kompak selalu...

    BalasHapus
  35. Waduuuh seru banget jalan-jalan dan makannya. Tapi kutaksanggup melihat kepitingnya ya Allah pengiiiin. Btw saya yang satu kota sama Mbak Katerina belom pernah ketemuan loh. Hihi.

    BalasHapus
  36. Wah asyik nih...bisa kumpul2 berkuliner ria apalagi dgn blogger femesh deh hehe

    BalasHapus
  37. kepiting nya menggoda sekali 😆 ah pilihan tepat tuh bawa oleh2 kepiting kering. pulang2 dapat nyanyian sepanjang perjalanan, lumayan ngebakar kalori wkwkwk

    BalasHapus
  38. kepiting Dandito ini endeuuuuus! Pernah sekali makan dapat oleh-oleh dari tetangga. Maunya nambah lagi tapi sungkan. Hahaha
    Kangen deh balik ke Balikpapan. Kotanya asik buat jalan-jalan.

    BalasHapus
  39. Wow seru bangeeeet bisa jalan-jalan sama blogger femes kaaak. Duh itu kepiting menggoda banget sama cah kangkungnya.

    BalasHapus
  40. aseeek bgt jejalannya mbaaak. duluuuuu bgt saat ke kaltim, saya sempat cobain kepiting. tp lupa, itu makam piting di bpn atau samarinda hahaha...

    BalasHapus
  41. aku baru baca wkwkwk

    nanti aku nyanyi lagi di Insta Story wkwkwk

    BalasHapus
  42. Jalan-jalan yang berkesan mah ini kak bisa kopdaran asik, nya kapan kita kopdaran kak, haha

    BalasHapus
  43. itu kepitingnya dimasak apa mbak, enak banget kayanya

    BalasHapus
  44. uwaaaaah seneng banget bisa ketemu ama blogger yang memang famous kayak mba katarina :D.. aku kalo ke balikpapan udh niat juga pgn nyobain kepitingnya mba... kayaknya seafood di kalimantan memang terkenal sih, wlopun katanya mahal juga hahaha.. gpp lah, yg ptg rasanya memang enak.

    aku pernah liat bekantan, sambil menyusuri sungai juga, tp bukan di kota2 kalimantan, melainkan di Brunei darusslam ;D.. sama2 di pulau kalimantan lah yaaaa.. itu agak susah tapi, bekantannya lbh pemalu dan ga terlalu banyak :D. untungnya sempet dapat melihat

    BalasHapus
  45. ya ampun, ternyata balikpapan sudah sebagus ini :( aku taunya cuma pantai manggar doang

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama