TERSULUT HASRAT KE DIENG YANG KEMBALI MEMANGGIL


Apa yang membuat kalian semangat di Hari Kartini, 21 April yang lalu?
Melihat anak-anak berkebaya? Atau berbusana daerah?
Kalau saya terinspirasi semangat menulis Kartini.
Satu hal menyenangkan dari menulis itu adalah, saya nggak mudah lupa. Kalau lupa, ya balik lihat catatan.
Contoh kasus nih, ketika suatu hari suami bertanya : “Bun, temanku di Wonosobo itu siapa namanya ya?”
Hah. Saya geli.
Bukannya itu temannya? Kenapa bertanya pada saya? Sementara saya pun tidak ingat siapa namanya, kecuali nama istrinya. Maklum saja, teman suami saya ini seorang pria yang sudah menikah. Pastinya interaksi saya lebih ke istrinya. 
Walaupun sempat bilang ‘tidak tahu’ ke suami, saya menyempatkan menengok catatan-catatan harian di sebuah buku. Dan Alhamdulillah, saya memang menuliskan nama keluarga itu, lengkap dengan nama anak-anaknya.
Kemudian suami berkata lagi, “Kalau kita ke sana lagi gimana ya ?”
“Ke sana yang mana?” tanya saya.
“Ya ke Dieng lagi,” balas suami. Karena setelah dari Wonosobo, kami diajak menuju Dieng.
“Eh, Ayah mau ke Dieng lagi?”
“Pengen sih. Enaknya sekalian mudik, kita keliling-keliling Jawa Bun.”
Saya hanya menggumam tipis.
Memang seringkali tiap pulang ke Jawa, kami biasanya menyempatkan ke kota-kota lain. Mumpung transportasi di Jawa itu enak-enak asyik dari satu provinsi ke provinsi lain. Dalam satu momen ke Dieng saja, saat itu kami sudah muter-muter dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Satu tempat dicicipi dikit-dikit. (Biar bisa dibilang  sudah keliling Jawa)

Dieng sendiri merupakan dataran tinggi yang masuk wilayah Kab. Wonosobo dan Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah. Dieng sering disebut sebagai Negeri di Atas Awan. Awan berupa kabut yang menyelimutinya tipis-tipis akan membuat kita berdecak kagum. untuk Untuk mengakrabkan diri dengan Dieng, sebelumnya kita bisa mampir di Dieng Plateau Theater, untuk mengenal sejarahnya, ciri khasnya, dan tempat-tempat eksotis yang layak dikunjungi. Kawan suami ini, sampai mengulang-ulang video tentang Dieng saat di perjalanan.

Kami juga diajaknya mengunjungi beberapa tempat menawan di Dieng :

1. Candi Dieng
Ketika kami tiba di candi, saya bertanya pada mbak Eni (istri teman suami), "ini candi apa mbak?" dan beliau menjawab,"Candi Dieng."
Saya pikir mudah sekali jawaban beliau ini. Seolah jawaban itu sekenanya saja. Padahal faktanya memang begitu.

Kompleks Candi Dieng.
Bareng Oci dan Reza, my tour guide
Karena mengitari candi membutuhkan waktu yang lama sementara saat itu menjelang sore (lagi-lagi harus terburu-buru) jadi saya tidak memahami apa saja yang kami lalui dan setelah itu baru menyadari bahwa ternyata itu Kompleks Percandian Arjuna Dieng yang diperkirakan dulunya mencapai puluhan, ada Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Bima, Candi Semar, Candi Sembrada, Candi Puntadewa, Candi Gatotkaca, dan sepertinya masih ada lagi.

2. Kawah Sikidang
Ada beberapa kawah vulkanik di Dieng, namun yang saya kunjungi saat itu adalah Kawah Sikidang. Saya ingat aroma belerangnya menusuk hidung. Sangat disarankan untuk memakai masker. Sekali lagi saya dipandu Oci dan Reza, dua bocil yang bersemangat sekali menunjukkan pada saya apapun yang mereka ketahui.
Kawah Vulkanik


3. Telaga Warna
Sayangnya Oci dan Reza, tidak ikut kami saat ke Telaga Warna. Satu paket di Telaga Warna ini, saya bisa mampir ke beberapa lokasi seperti : Goa Semar, Goa Sumur, Goa Jaran, dan Telaga Pengilon.
Telaga Warna
Selamat Datang di Telaga Warna

4. Sikunir
Bukit Sikunir merupakan tempat terbaik untuk menikmati sunrise. Bila beruntung (tidak berkabut) akan ada beberapa puncak gunung lain yang dapat dinikmati. Sayang sekali, momen kami kurang pas saat menuju Sikunir. Kabutnya tipis saja, namun manusia pada hari itu sungguh amat banyak. Wajar sih, karena memang hari libur.

Sunrise di Sikunir
Meskipun masih banyak lagi lokasi-lokasi nan memorable di Dieng, sayangnya waktu kami terbatas. Baru beberapa hari yang lalu, saya sedang membaca-baca tulisan traveling Titis Ayuningsih ke Dieng dan teman-teman blogger lainnya. Wah, ternyata masih banyak tempat menarik lainnya yang terlewatkan untuk disinggahi, seperti Bukit Sidengkeng, yang katanya tempat terbaik untuk melihat Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Hmm... sepertinya melihat telaga cantik (beraroma belerang) ini memang enak juga dari ketinggian ya. Cocok untuk saya, yang sering menutup hidup bila terlalu dekat.

Bagi saya, perjalanan ke Dieng bukan hanya mengunjungi spot-spot cakep, ambil foto dan kabarkan pada mereka bahwa saya pernah ke sana. Sungguh amat menyedihkan jika saya tidak berhasil mengambil pelajaran dari tempat-tempat yang pernah saya kunjungi. Sewaktu ke Dieng, saya merasa dikepung perasaan takjub melihat alam pemandangannya dan beberapa orang yang menawarkan keramahan yang melampaui perkiraan saya.
That’s why  saya ingin ke sana lagi ^_^

Untuk tahun ini, kami sudah berencana bakalan mudik dengan opsi terbang antara awal Mei sampai akhir Juli. Tapi, sampai sekarang masih banyak agenda dan kerjaan yang mesti diselesaikan. Namanya juga amanah. Yah, doain aja semoga mudik bisa disegerakan, karena orangtua udah nanya-nanya mulu.


Persoalannya jika akan ke Dieng itu:

Satu : Kami nggak mungkin menumpang nginap di rumah orang lagi, seperti saat itu. Mungkin saja sih, kalau diajak :D  tapi nggak mungkin minta numpang nginap ya kan? Mending cari penginapan sendiri.

Dua : Lebih enak mana mudik dulu (ke Malang) baru jalan-jalan, atau sebaliknya. Setelah mikir, oke, mending jalan-jalan dulu baru ke rumah orangtua biar nggak kepikiran.

Fix:
Kalau mau ke Dieng, artinya kami terbang dari Balikpapan, cari tiket dulu dan tak lupa cari penginapan.

Tugas mencari tiket dan booking penginapan/hotel adalah tugas saya, sementara yang membayar tetap suami :P

Traveloka Dulu, Keliling Dieng Kemudian
So far, sudah beberapa teman yang merencanakan liburannya bersama Traveloka. Eng ing eng, saya pikir kenapa saya nggak mencoba juga ya kan.
Saya menggunakan rute penerbangan dari Balikpapan – Semarang yang notabene lebih dekat menuju Dieng. Ada opsi lain yakni Jogja yang nggak pakai transit. Tapi, biar saya coba hunting tiket Balikpapan - Semarang lebih dulu untuk prediksi tanggal terbang 20 Juni 2018, dan menginap tanggal 21 Juni 2018.

Flight Balikpapan – Semarang  : 2 adult + 1 child (prediction date : 20 Juni 2018)


Homestay Dieng : 21 Juni 2018 ( 1 night)

Sebagai orang yang sensitif dengan tingkat kemahalan, saya pilih lowest price.
Hasil kalkulasi saya untuk tiket terbang dan hotel yaitu; 1.243.000 + 180.723 = 1.423.723 



Hasilnya apa?
Hasilnya saya lelah ... hihihi.
Karena setelah saya perhatikan ada fitur Pesan Paket Pesawat + Hotel secara bersamaan yang hematnya bisa sampai 20% tanpa kode promo apapun.

Hmmm, mau diperlihatkan?
Oke, saya coba ya untuk pesan paket pesawat hotel Traveloka Balikpapan-Semarang(+Homestay) Dieng bersamaan :

Dan hasilnya :
Rp 1.343.799 (berdasarkan lowest price)

Emang LEBIH MURAAAH !

Dan nggak pakai ribet, dibanding klak-klik-klak-klik cari satu persatu terpisah.

Hematnya juga bisa dipakai untuk nombokin jajan, atau beli pulsa biar kuota tetap full. Nah, kalau tugas saya sudah selesai, biasanya akan saya pamerin ke suami. Ntar dia yang bayar, hehehe. Toh, di Traveloka pembayarannya mudah dan tersedia beragam metode pembayaran.

Untuk teman-teman yang juga merencanakan liburan di luar kota dengan penerbangan dan menginap di hotel, saran nih... coba aja praktekin hunting tiket+pesawat Traveloka secara bersamaan seperti di atas, untuk liburan yang lebih hemat dan mudah. Yuk, ah. Mumpung masih April, saya mau menyelesaikan beberapa printilan kerjaan agar nantinya nantinya bisa fokus liburan ((fokus)) ^_^
Kalian udah pernah coba hunting tiket murah di Traveloka ?

Salam

16 Komentar

Terimakasih telah membaca, silakan berkomentar yang baik. Mohon tidak menaruh link hidup, situs yang mengandung SARA, judi online, web scam dan phising, karena akan dihapus.

  1. Aaah kawah Sikidang mengingatkan aku saat berkunjung ke Dieng dalam rangka PKL. Kebetulan waktu itu objek penelitian aku mikroorganisme di dalam Kawah Sikidang. Jadi aku dan teman-teman berjuang menahan nafas karena bau sulfur untuk mengambil sampel air di sekitaran kawah. Semoga masih diberi rejeki dan kesempatan untuk mengunjungi Dieng lagi. Aamiin.

    BalasHapus
  2. Ternyata mba Lidh dan suami punya hobi yang sama yaa, mba...
    Adventure!
    Hihii...

    Ku juga maauuu jalan-jalan...
    Terutama hiking.

    BalasHapus
  3. Cuma sekali ke dieng waktu tk. Yg saya ingat cuma dingiiiinn.. Sempat lama takut ke sana lagi. Tapi sekarang aku jadi mupeng😀

    BalasHapus
  4. Huaaaa... belum pernah ke Dieng, eng ing eng...

    Baidewei, subway, kapan-kapan mau coba fitur tiket+pesawat Traveloka.
    Beneran tuh sisanya bisa buat kuota, eeeaaa.

    BalasHapus
  5. belum pernah ke dieng mba hehehe semoga nti pas anak2 uda gedean dikit bisa kesana..

    belum coba juga nih fitur paket traveloka hehehe next ah pgn cobain

    BalasHapus
  6. kalau saya kangen sama manisan caricanya... sayangnya kalau order dari jakarta mahal

    BalasHapus
  7. La gimana nggak pgn balik mbk, la wong pemandangannya kece gini. Aku pun langsung pgn meluncur ke sana. Doain yak

    BalasHapus
  8. hmmm, jadi pingin ke dieng lagi nih ^^

    BalasHapus
  9. KALO BAHAS DIENG, JADI INGET DINGIN MENGGIGIL! HAHAHA *ga nyante*
    Tapi pengen coba ke Telaga warna deh, kemarin belum sempet. Cuman ke Sikunir doang:(

    BalasHapus
  10. Woooo...murah banget ya. Kok jadi pengen liburan juga aku mbak. Pengen ke telaga warna...

    BalasHapus
  11. Keren banget tempat-tempat wisata di Dieng, jadi pengen pergi terus mesennya di Traveloka, lebih murah :D

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah pengen nih ke Dieng juga karena pemandangannya indah sekali :)

    BalasHapus
  13. Jadi kangen akan suasana Dieng nih, Teh..
    Dan dengan adanya traveloka jadi makin mudah ya..

    BalasHapus
  14. Wkwkwkw. Agak mangkel sih mbak ketika baca. Itu candi apa mbak? candi Dieng.. Kayak kalau kita beli air putih mineral. Apapun merknya nyebutnya tetep Akua :D Hahaha...

    BalasHapus
  15. suka deh ke Dieng, dingin-dingin gimanaaaa gitu :)

    BalasHapus
  16. Belum lama ini sempat ke Bromo dan Ijen. Kemudian penasaran ingin main ke Dieng juga. Semoga bisa mampir tahun ini. :D

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama