Nyi Penengah Dewanti, Merajut Kata Demi Bertahan Hidup


Namanya sudah lama saya dengar dari beberapa tahun silam. Hasil dari seringnya ikut GA berhadiah buku dan ikut event antologi. Sebelum saya mengenalnya sebagai Blogger Kendal, saya tahu adek ini adalah seorang penulis buku. Ratusan antologi dan 5 novel telah dihasilkannya.

Seingat saya, ada dua antologi Nyi yang di dalamnya pun ada nama saya. Bahkan satu diantara buku itu saya miliki di rumah, di dalamnya ada nama saya bersanding dengan Nyi Penengah Dewanti. Sayangnya beberapa hari  ini saya mencari buku itu untuk diperlihatkan pada Nyi (baca: dipotret), namun entah ada dimana. Menyebut kata bersanding meski dalam sebuah buku membuat saya merasa senang bisa  bersamanya meskipun bukan buku yang jamak diketahui. Karena sejujurnya, kami belum mengenal lebih dekat.  Kami belum pernah berjumpa.

Sejak mengetahui namanya sering tertuang dalam banyak buku, saya selalu bertanya-tanya bagaimana rupanya, bertanya-tanya bisakah suatu hari kelak bertegur sapa dengannya. Siapa kira, lamunan mini semacam itu bisa kesampaian juga menjadi nyata meski hanya di dunia maya.

Kini saya dan Nyi Penengah Dewanti tergabung dalam satu grup yang sama. Nyi lebih muda dari saya. Nyi kadang bercerita tentang kehidupan pribadinya, tentang masa lalunya, tentang bukunya, tentang perencanaan masa depannya. Cerita-ceritanya tidak dibangun di atas pesona keindahan dunia remaja. Nyi dengan segala kelebihannya, dengan segudang prestasinya tidak berjalan di jalan lengang dengan melenggang. Dukanya berlarat, adakalanya menghujamnya hingga ke tepi makna hidup. Dimana ujungnya menghasilkan buah kesabaran.

Sejak muda Nyi sudah berpisah dengan keluarganya. Hitungan usia celup jari pun belum dirasa, Nyi sudah berkemas menjadi seorang buruh migran di luar negeri demi menafkahi keluarganya menggantikan posisi sang Ayah yang pergi entah kemana.

Ketika anak-anak lain dengan bangganya menggandeng bapak-ibu mereka
Membawa hasil raport dengan ceria
Di mana kamu?

Ketika pak RT mengetuk rumah mengundang untuk hajatan
“Bapak ada Nduk?” aku menggeleng
Di mana kamu?

Ketika angkutan penuh aku melihat anak itu dipangku di atas paha ayahnya
Kapan aku merasakan itu?

(Sebuah memoar Nyi Penengah D.)
  
Bertahun-tahun ia dirantau di negeri orang, tidak sekalipun membuatnya lupa kampung halaman. Di tengah kerasnya kehidupannya itu, Nyi memilih bertahan. Bertahan adalah caranya untuk menjadi pemenang. Demi bertahan hidup, Nyi pun merajut kata. Memang benar, kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil. Nyi berkembang menjadi sosok penulis beberapa buku solo dan ratusan antologi.
 
Nyi bersama ibundanya
Lima novel karyanya yang dia taruh dalam blognya: www.nyipenengah.com yaitu:
WAKTU (Penerbit, Zettu) yang merupakan novel pertamanya, disusul PROMISE, LOVE AND LIFE (Penerbit : Quanta Elex Media) merupakan sebuah memoar Nyi Penengah Dewanti. PENDAMPING HATIKU (Rumah Oranye) novel ketiganya. YANG TERCINTA (Penerbit : Zettu), dan INGIN BERCINTA ( Penerbit : Zettu). Baru-baru ini pun Nyi mengabarkan ada bukunya yang di acc. Ya semoga saja dilancarkan. Tunggu saja berita baik ini.

Dalam diam cinta mereka berkelebat

Serupa jaring laba-laba yang bertahan saling menguat

Ketika cinta itu akan terungkap

Tuhan terlebih dahulu menyulap

Mereka tidak bertemu

Mereka hanya menunggu

Tuhan mengembalikan waktu
(Novel kelima Nyi PD, “Ingin Bercinta”)

Memang menjadi penulis buku adalah satu kelebihan Nyi Penengah Dewanti. Sekarang pun ia masih menulis, bekerja bersama ‘kata-kata’, termasuk menjadi lifestyle blogger. Sedangkan blognya yang lain yaitu www.bloggerkendal.com lebih banyak mengulas tentang aneka kuliner khas daerahnya, yang menurut saya ini tulisan efektif untuk mengenalkan sekaligus mengembangkan potensi pangan setempat.

Namun, selain berkutat dengan kata-kata, Nyi masih punya segudang aktivitas lain. Ia pun didaulat menjadi narasumber dan aktif di komunitas yang bukan hanya komunitas menulis.

Bagi saya, sosok Nyi adalah penguat diri dikala rapuh, kisahnya menguatkan semangat, membanting diri ini agar tetap produktif. Mungkin hasilnya tidak akan terwujud pada hari ini. Mungkin bertahun-tahun di masa depan.

Semua berawal dari impian.
Orang-orang besar membangun kesuksesannya dari batu bata impian yang mereka susun dari awal.
Boleh saja orang-orang menganggap itu gila, tapi mereka menggigit kuat-kuat impiannya itu sampai terwujud.
Inilah saatnya kamu mewujudkan impian menjadi seorang penulis.
Semua orang berhak bermimpi untuk menjadi penulis hebat.
Nah, tulislah sekarang juga impian besarmu itu.
Kemudian berusahalah untuk mewujudkannya dengan segenap perjuangan, kegigihan, konsistensi, dan antusiasme yang meluap-luap.

(Antologi Nyi Pede “Writing Dream, Mewujudkan Impian Menjadi Penulis” Penerbit Writing Revolution)

Salam sayang untukmu selalu Nyi. Semoga Allah memperindah hidupmu, menaungimu dengan cintaNya dan memberikan orang-orang yang menyayangimu selalu.


Terimakasih Nyi,
Senang bisa mengenalmu adik manis.

Salam,
Lidha Maul

13 Komentar

Terimakasih telah membaca, silakan berkomentar yang baik. Mohon tidak menaruh link hidup, situs yang mengandung SARA, judi online, web scam dan phising, karena akan dihapus.

  1. Wah, aku baru tau kalau Nyi Penengah Dewanti juga yang empunya blogger kendal :D

    BalasHapus
  2. wah temenan di ig sih tapi belum kenal
    makasih mbak flash bionya :D

    BalasHapus
  3. Wah salut sekali dengan perjuangan Mak Nyi. Salam kenal juga untuk mak Nyi.. Abis ini mau main-main ke blognya aaah. Makasi perkenalannya ya mak Lidhaaaa

    BalasHapus
  4. Keren nih kirain orang bali mbak namanya kok ada nyi gitu heleh...salam kenal

    BalasHapus
  5. Nyi Penengah Dewanti. Blogger Kendal yang saya kagumi. Salam kenal kak,saya juga dari Kendal.

    BalasHapus
  6. Suka tergelincir baca Nyi jadi Nyai lalu ingat Roro Kidul. Hahaha... duh, kemana-mana deh jadinya.
    Pengen nanya pasti ada makna dibalik nama yang tidakbiasa ini ya, lalu pasang mimik serius sambil usap jenggot, eh dagu, maksudnya.

    BalasHapus
  7. inspiratif ya apalagi masih muda

    BalasHapus
  8. Salut dengan mba Nyi. Semangatnya untuk mengambil tanggung jawab ayah untuk bekerja, semoga dbalas Allah. Aamiin

    BalasHapus
  9. Orang yang penuh dengan inspirasi, saya jadi penasaran dengan blognya, thanks for share ya mbaa langsung cuss mau baca tulisan Nyi :D

    BalasHapus
  10. Kehidupan Kak Nyi emang berliku ya Mbak. Tapi Alhamdulillah badainya udah terlewati, sekarang Kak Nyi udah move on ke kehidupan yang lebih baik. :)

    BalasHapus
  11. Ohh mbak Nyi...
    Ini mah satu kota n desa sama ane :D cuma dianya kos disini..
    btw juga punya' kontak'e..
    Hehehe

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama