Panggilan dari Bulir Jeruk

jeda menulis


Akhirnya.

Sampai juga saya menyajikan blogpost di BulirJeruk.com pada tahun ini. Sudah lama jemari tidak menari demi blog ini. Saya yang mengelolanya hanya singgah, memandangi artikel lama pada tahun 2024 “Balikpapan’s Green Footprints and Climate Café on NDC' lalu sibuk kembali mengerjakan proyek lain. Terdiam menatap laman blog ini, tempat segala keresahan, perjalanan, dan renungan yang sudah saya kenalkan ke publik. Blog yang saya kenalkan sebagai ‘saya’ dibanding blog saya yang lain.

Terdiam, memikirkan bahwa blog ini sempat mendapat penghargaan Winners Site of The Month (March–May) lewat Indonesia Website Awards 2023, yang pada tahun 2024, saya diundang untuk turut hadir dalam perhelatan di Jakarta. Namun, setelah bertepuk tangan, bangga, blog ini malah saya diamkan.

Cukup lama.
bulirjeruk.com award


bulirjeruk.com award
tampilan pada perhelatan 2024, di Jakarta

Saya tidak akan menyebutnya sebagai kehilangan minat menulis, minat nge-blog. Bukan. Ada tuntutan lain, kesenangan lain, dan fokus yang berpindah ke lebih luas, sampai saya mengabaikan blog ini. Sementara saja, toh ‘kamu’ tetap diaktifkan kok, BuJer. Jeda yang membawa saya tenggelam dalam dunia komunitas dan literasi, tempat yang sama hangatnya dengan blog ini, tapi dengan ritme yang berbeda. Di sela itu, saya juga sedang menulis sebuah buku, sebuah novel slice of life, yang akhirnya pada Oktober 2025 berhasil saya terbitkan.

Setiap kali bersama komunitas, di sesi perkenalan, saya mengenalkan BuJer, karena blog ini adalah rumah pertama. Tempat saya belajar menganyam kalimat, menumpahkan gelisah, menemukan kembali arah, juga berbenah. Namun, setiap kali mampir ke blog ini, selalu berucap, “Ntar aja ya kamu diurus, aku masih ada urusan nih.” Lalu kembali sibuk dengan hal lain. (se-soksibuk-itu)

Baik, akhirnya saya kembali datang, sambil sedikit menaruh ‘sampah curhatan’ di sini. Harapannya blog ini bisa tampil dengan arah baru yang lebih dekat pada apa yang kini saya jalani: lingkungan, kemasyarakatan, penghijauan, dan jalan-jalan hijau. Mudahan.

Semoga blog ini menjadi ruang bernapas, bukan hanya bagi saya, tapi juga bagi siapa pun yang datang kemari.

Terima kasih untuk siapa pun yang masih berkenan mampir, membaca tulisan lama, meninggalkan jejak di kolom komentar, atau sekadar menyapa lewat Instagram @bulirjeruk. Keberadaan kalian adalah pengingat lembut bahwa kata-kata yang pernah lahir, ternyata masih punya rumah di hati orang lain.


Dan untuk diri saya sendiri—
ayo kembali menulis di sini.
Banyak draftmu yang nganggur, kan.

Posting Komentar

Terimakasih telah membaca, silakan berkomentar yang baik. Mohon tidak menaruh link hidup, situs yang mengandung SARA, judi online, web scam dan phising, karena akan dihapus.

Lebih baru Lebih lama