UPAYA CANTIK DENGAN CATOKAN RAMBUT DARI MASA KE MASA


“Ih, aku pengen lho ngutak-ngatik rambutku.”

Saya terpancing mendengar obrolan kawan saat itu. Tentu saja, obrolan para perempuan tidak bisa dilepaskan dari dandan dan kecantikan. Mungkin, curhat rambut saat itu adalah yang sedang terpikirkan. Obrolan ini sebenarnya terjadi di masa silam. Teman yang satu ini bermaksud mengubah model rambutnya yang biasa terlihat sehari-hari, menjadi berbeda.

“Tapi, aku nggak mau ke salon, nggak mau di potong, bukan mau ditata juga.”

Jawaban ini selain jawaban yang cukup kere, kenyataannya perempuan memang seperti itu, senang menjadikan rumah sebagai tempat merawat diri.
Kenyataan terbaiknya teman-teman bersedia menerima tantangannya, tanpa seorang pun memiliki peralatan khusus. Teknik mengubahnya adalah dengan cara mengepang rambut habis-habisan, lalu menyeterika rambut itu dengan seterika pakaian. LOL. Hasilnya memang waw amazing. Yang lurus bisa bergelombang, yang bergelung bisa jadi lurus kembali. But, please do not copy this trick. Karena trik ini tidak aman dan karena dibutuhkan trik khusus lain.

Dan karena cerita ini sebenarnya terjadi di masa lampau. Zaman teman-teman saya masih muda (ya berarti saya juga dong) masih berupa cewek-cewek centil penasaran dan banyak ngakaknya. Memang, mengutak-atik penampilan seakan sudah menempel pada diri perempuan. Karena perempuan itu memang senang tampil menyenangkan, minimal bahagia dengan diri sendiri, termasuk memedulikan penampilan rambut sesuai selera dan standar sehatnya masing-masing.

Tapi mengapa mesti rambut dipanaskan? Karena untuk mengubahnya tidak memungkinkan dengan cara biasa. Misal, rambut lurus tidak bisa keriting bak Ratu Kerajaan hanya dengan dikepang, pasti beberapa jam akan kembali normal. Dan rambut keriting tidak cukup ditarik-tarik saja. *Duh ditarik.

Proses memanaskan rambut sah-sah saja, boleh, selama tidak menyakitkan dan sesuai aturan. 
Bicara tentang Ratu Kerajaan alias orang-orang di masa lampau, sebenarnya trik memanaskan rambut sudah dimulai sejak lama. Baik untuk meluruskan, mengeriting maupun menata semata, hair style.

Hair stuff yang dipakai untuk meluruskan atau mengeriting tentu saja tidak sama dengan saat ini. Kisahnya dimulai saat seorang perempuan bernama Erica Feldman menggunakan batang logam panas untuk membentuk rambut. Meski tidak tercatat sebagai penemu, tapi tercatat dialah yang memulai langkah awal ini. Di tahun yang sama, pria dari Paris, Marcel Grateau-lah yang tercatat sebagai penemu benda yang kudu dipanaskan ini.

Bagaimana pun inovasi itu terus ada, maka kemudian seorang lelaki lain bernama Simon E. Monroe, mematenkan pelurus rambut yang bentuknya seperti sisir logam, pada tahun 1906. Selang tiga tahun kemudian, Issac K. Shero kembali mematenkan penemuannya yang berbeda dari penemuan sebelumnya, yakni dua seterika yang digabungkan sebagai pelurus rambut.

Balik ke masa kini, hair stuff yang digunakan sebagai pelurus rambut atau yang disebut catokan rambut, konon lebih mirip dengan penemuan Lady Jennifer Bell Schofield, yang tercatat menemukannya tahun 1912.

Karena kita sudah berada di #zamannow, tentu saja praktik mengubah model rambut di #zamanold yang mesti dipanaskan dengan api itu ada yang terkesan tidak aman, tidak ramah rambut dan banyak pula yang ditinggalkan.

Karena itu seiring pemikiran inovasi, untuk mengganti model rambut, agar cantik paripurna dari rambut, dan ingin tampil menawan demi menggoda suami sendiri telah banyak catokan rambut yang dapat dipilah dan dipilih.

Secara umum, catokan rambut diklasifikasikan menjadi dua jenis, ada yang berguna untuk meluruskan rambut yang biasanya berbentuk seperti jepitan pipih, datar dan memanjang. Ada yang berguna untuk mengeriting rambut, yang biasanya berbentuk seperti telunjuk.

Cantik dari penampilan adalah satu dari bagian keseluruhan cantik, karena masih ada faktor cantik lain yakni sehat. Ya, kesehatan rambut penting pastinya. Karena itu ada juga beberapa hal juga berkenan untuk diperhatikan, yakni: memahami kondisi rambut pribadi, merapikan kusut berlebih terlebih dahulu, memberikan serum rambut setelah dicatok, memahami suhu yang tepat bagi rambut saat catokan rambut dipanaskan dan menghindari pemakaian yang berlebihan.

Menggunakan catokan rambut ini, selain lebih ringan (dibanding alat catok di masa silam), adaptif, memiliki kandungan ion negatif, plus dapat hemat waktu. Dan ah iya, tentu saja, jadi bisa menciptakan salon sendiri di rumah.


Salam
Lidha Maul

13 Komentar

Terimakasih telah membaca, silakan berkomentar yang baik. Mohon tidak menaruh link hidup, situs yang mengandung SARA, judi online, web scam dan phising, karena akan dihapus.

  1. UWak saya dulu buka salon dirumah. Menurut ceritanya, untuk mengkriting rambut permanen ada semacam obat yang baunya tajam dan alat yang dipanaskan dengan arang. Duh, ga kebayang ribetnya. Untung kita gede di zaman now ya! salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, teman saya juga pernah cerita begitu.

      Hapus
  2. Bentuknya unik ya, baru lihat aku. Dulu jaman SMA pernah lihat, bakan pengan2 punya temen, sekilas rasanya mau nyatok2 gitu, tapi takut rusak rambutnya, lagi pula nggak bisa..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, ternyata pernah pikiran mau catok2 rambut teman ya

      Hapus
  3. Lihat catokan ini jadi teringat sesuatu, tapi lupa namanya apa. hehe

    BalasHapus
  4. wah alatnya kayak buat potong rumput ya, jd serem ya. sekarang lebih mungil

    BalasHapus
  5. jadi ingat, aku pernah keritingin rambut waktu kecil dulu... dan baunyaaa...sampai berhari-hari enggak hilang...

    BalasHapus
  6. Rambut saya agak ngombak pengen punya rambut lurus kok lucu ya suka maen catok2an eh malah rusak, duluuuu, zaman alay :P

    BalasHapus
  7. dulu lebih ngerih yak,,, salah sedikit aja nyawa bisa out

    BalasHapus
  8. Aku pada zamannya, tak bisa pergi keluar tanpa nyatok rambut dulu :D

    BalasHapus
  9. Sejarah emang selalu menarik! Orang bilang don't look back. But again, it's sometimes worth look behind. How time mysteriously change our life. Even untuk 'catokan'. Baru tau catokan awal mula nya kayak gitu. hehe
    Kakaku juga dulu pernah dicatok dan masih ngaruh sampe sekarang pake catokan #zamannow soalnya. Gak kebayang berapa gimana kalau pake catokan #zamanold. Tahan berapa lama yaaah??

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama