Kira-kira beberapa bulan lalu, atau mungkin juga masih tahun lalu, ketika saya bergegas hendak tidur malam hari, notifikasi Whatsapp saya berbunyi. Saya pikir Pak Suami, ternyata bukan. Orangtua saya menelepon dari rumah(nya) dan bercerita kalau Acil (bahasa banjar: pengganti kata Tante) belum bisa pulang. Awalnya saya pikir, ada apa dengan saya ya ? Kok saya yang ditelepon?
Ternyata, orangtua saya minta tolong agar Acil bisa dipesankan GOJEK. Saya langsung mengiyakan. Maklum saja, lokasi rumah ortu memang tidak berdekatan dengan jalan besar alias dekat dengan transportasi umum.Bertahun-tahun tinggal di sana, kalau pergi sekolah, saya harus keluar kira-kira 1 km untuk mendapatkan angkot. Persoalan lain, atau bisa dibilang keunikan lain dari kota ini adalah jalan-jalannya yang berlekuk dan menukik, karena hampir merata di kota ini banyak perbukitan, naik-turun, belok-belok, mirip sebuah lagu anak-anak.
Jadi, jangankan 1 km, jarak 100 meter saja untuk emak-emak yang sudah mewujud nenek-nenek pastinya bisa gemetaran kok. Makanya, begitu ada sarana GOJEK, kami yang tinggal di daerah nyungsep ini sungguh sangat terbantu.
Namun, meski membutuhkan dan smartphone-nya bisa dipasang aplikasi GOJEK, ortu belum fasih menggunakannya. Biasalah, kebanyakan orang tua masih gagap bila bersinggungan dengan teknologi, termasuk ortu saya yang masih belajar pelan-pelan.
Malam itu, segera saya pesan GO-RIDE, menandai lokasi, chat sesaat dengan driver-nya, mengabari ortu agar menunggu driver, lalu bersiap mau tidur. Tak lama ortu mengontak saya lagi, menanyakan kapan ‘si ojol’nya datang. Saya yang sedang ribet bersama si kecil, membuka kembali smartphone dan melihat driver sedang mengarah ke lokasi, saya kabarkan lagi kepada ortu beserta perkiraan waktu driver akan tiba.
Bolak-balik antara menidurkan si kecil, sambil terus melihat HP dan chat dengan ortu. Tidak lama kemudian, ada notif, rupanya Acil sudah sampai di tujuan. Saya sampaikan ke ortu dan bilang kalau Acil sudah sampai. Sewaktu ortu juga mengabarkan Acil sudah di rumahnya, saya langsung berasa lega luar biasa.
Sempat berpikir, kenapa tadi tidak screen capture saja ke ortu, terus ingat hal paling parah, "Ya, tapi kan hapeku yang satu ituh, SS-nya mesti mencet tombol power+volume (-). Itu pun kalau langsung beruntung, kalau nggak ya tambah ribet amat hidup ya. LOL”.
Setelah itu saya lanjut mengistirahatkan diri, sambil memikirkan kejadian barusan. Jujur, walau bukan saya yang naik ojek online, tapi malam itu saya cukup cemas.
Saya tidak khawatir dengan driver GOJEK, karena saya tahu mereka driver yang terbina dan terdata. Yang saya cemaskan: yang minta dipesankan dan naik ojol ini adalah nenek-nenek. Masih syukur lokasi yang dituju dekat, tapi bagaimana kalau jauh? Bagaimana kalau di jalan tiba-tiba orang tua ini sakit perut? Bagaimana kalau ternyata macet di jalan yang telat parah sampai tujuan, terus beliau tidak mengabari ortu saya, yang akhirnya ortu saya cemas, yang imbasnya saya ikutan cemas. Atau bagaimana kalau saya yang mengalami harus pergi malam atau ke tempat yang jauh yang rentan ada risiko perjalanannya?
Ternyata saya bukan cemas atas yang sudah berlalu, justru cemas ‘bagaimana kalau - bagaimana kalau -nantinya’. Kalian suka mikir begitu juga sebagai manusia normal? :D
Kecemasan Ternyata Bisa Dihilangkan dengan Fitur Keamanan GOJEK
Saya termasuk orang yang terbantu dengan keberadaan GOJEK dan senangnya bisa membantu orang tua pula meski saya tidak bersama mereka. Lewat inovasi GOJEK yang terus berkembang, saya telah
#UninstallKhawatir agar tak perlu cemas jika harus membuat pesanan untuk orang tua lagi. Mengapa demikian? Karena dengan update GOJEK versi terbaru, saya bisa mendapatkan fitur keamanan GOJEK yang inovatif.
#UninstallKhawatir agar tak perlu cemas jika harus membuat pesanan untuk orang tua lagi. Mengapa demikian? Karena dengan update GOJEK versi terbaru, saya bisa mendapatkan fitur keamanan GOJEK yang inovatif.
Apa saja fitur keamanan yang membuat saya telah #UninstallKhawatir ini?
TOMBOL DARURAT :
Fitur Aman Saat Mendesak
Kita tentu tidak berharap akan terjadi sesuatu yang buruk di perjalanan bukan?
Faktanya, ada hal-hal yang terjadi di luar kuasa manusia, seperti kecelakaan, sakit mendadak, pencurian, kehilangan, atau pun bencana yang hadir tiba-tiba. Kita tentu selalu berharap baik-baik saja. Karena itulah, inovasi GOJEK menyediakan fitur Tombol Darurat.
Tombol darurat langsung terhubung dengan Unit Darurat GOJEK ini selalu siap sedia melayani selama 24 jam setiap harinya.
Tapi benar deh, mudah-mudahan fitur ini nggak terpakai buat kita, karena siapa pun pasti berharap baik-baik saja, bukan. Semoga saja kita aman selalu.
Untuk kabar baiknya, tombol darurat sudah bisa diakses pengguna GO-CAR. Semoga saja tombol ini nantinya bisa juga diakses pengguna GO-RIDE.
BAGIKAN PERJALANAN :
Berbagi Kabar Agar Nyaman
Lewat fitur terbaru GOJEK saya juga bisa bagikan perjalanan atau ‘share trip’. Misalkan, seperti kejadian malam itu, saya yang memesan GOJEK, dan yang adalah Acil. Saya bisa tahu posisi Acil dan GOJEK sebagaimana tertera di lokasi saya dengan jelas, lalu saya bisa bagikan perjalanan ke WhatsApp ortu maupun SMS atau lewat aplikasi pesan lainnya.
Di mana pun lokasi saya sekarang, ortu bisa tahu live location Acil dan GOJEK, identitas driver dan kendaraan yang digunakan, lokasi titik pickup dan drop off. Dengan begitu, saya tidak perlu screencapture ke ortu.
Patut disyukuri, bagikan perjalanan ini tersedia bagi pengguna GO-RIDE dan GO-CAR.
ASURANSI GO-RIDE :
Payung Aman dari GOJEK
GOJEK memang ingin memberikan payung aman dan nyaman kepada tiap penggunanya dan dalam setiap perjalanan mereka. Karena itu GOJEK berinisiatif memberikan Asuransi GO-RIDE. Tentu saja, setiap memulai perjalanan pastikan berdoa dan berharaplah agar aman selalu. Untuk aktivasinya tidak perlu repot, karena Asurasi GO-RIDE ini otomatis aktif ketika pengguna membuat transaksi perjalanan dari awal penjemputan hingga pengguna tiba di tempat.
DRIVER JEMPOLAN:
Pengendara Terpercaya
Kejadian malam itu sebenarnya bukan kali pertama ortu minta dipesankan GOJEK. Dulu, ortu sempat khawatir menggunakan GOJEK ini. Bersentuhan dengan teknologi masih awam bagi mereka. Saya masih ingat saat memamerkan identitas babang driver-nya yang berfoto resmi dilengkapi dengan tanda pengenal kendaraan untuk menceritakan betapa amannya GOJEK. Sampai ortu merasakan sendiri keramahan dan kenyamanan mengendara bersama driver.
Ini wajar, karena untuk peningkatan mutu driver, GOJEK melakukan proses rekruitmen yang ketat. Driver adalah mitra yang mewakili citra GOJEK di mata para pelanggannya. Setiap driver mendapatkan modul pelatihan yang berisi info tentang penggunaan aplikasi pengarah jalan, cara merawat kondisi kendaraan, patuh pada peraturan lalu lintas, dan cara memberikan pelayanan yang baik. Karena itu tidak heran kalau melihat driver yang ramah, mengendaranya baik, memastikan kebutuhan pengguna dan murah senyum.
Dengan mengacu pada profesionalitas, GOJEK juga telah berkolaborasi bersama Rifat Drive Labs (RDL GOJEK) yang diinisiasi Rifat Sungkar, pembalap Indonesia sekaligus Duta Keselamatan Berkendara. Program ini bertujuan agar para mitra driver memiliki pengetahuan tentang keselamatan berkendara, pembekalan defensive riding, pre trip inspection serta disediakan pula sesi praktik. Mitra driver juga diedukasi untuk bertanggung jawab, sabar, dan berempati dalam melayani para pelanggan. Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ini, lebih dari 300 ribu mitra driver GOJEK yang ada di 20 kota di Indonesia telah bergabung dalam program ini. Setiap bulannya lebih dari 10 ribu mitra driver mengikuti program yang masih terus berlanjut hingga kini.
GOJEK juga mengedukasi mitra driver lewat #TrikNgetrip, yakni program edukasi yang berisi pesan-pesan dan tips agar perjalanan bersama GOJEK tetap aman dan mitra driver pun tetap memberikan pelayanan terbaiknya.
Selain itu, pembekalan dari GOJEK kepada mitra driver juga terselenggara lewat serangkaian pelatihan-pelatihan peningkatan mutu melalui Bengkel Belajar Mitra. Dengan menggandeng profesional di bidangnya, program rutin ini terus diadakan di berbagai kota di Indonesia untuk memberi pembekalan kepada driver GOJEK dalam meningkatkan layanan dan mengasah pengetahuan di bidang lainnya.
Tidak hanya berhenti pada rangkaian latihan dan edukasi, GOJEK juga memberikan motivasi pada para mitra driver dengan memberikan penghargaan bernama Driver Jempolan. Penghargaan berupa pin yang disematkan di jaket ini adalah wujud apresiasi GOJEK kepada mitra driver yang telah memberikan pelayanan prima dan memiliki kontribusi lebih di masyarakat.
Makin Aman dan Nyaman Setelah #UninstallKhawatir
Peningkatan kualitas kemanan dari GOJEK membuat berpergian saya makin nyaman dan pastinya bisa #UninstallKhawatir. Berkat fitur keamanan GOJEK, saya juga tidak ragu mengenalkan dan mengajak orang lain khususnya orang tua dan keluarga untuk menggunakan GOJEK. Karena bepergian bersama GOJEK kian aman dan terlindungi.
Perlu diingat, semua fitur yang disebutkan di atas bisa diakses setelah update aplikasi GOJEK ke versi terbaru. Jadi, yuk update aplikasinya. Karena sudah bukan masanya cemas berlebihan, sudah waktunya pakai GOJEK saja.