TENTANG DIA DI #USIACANTIK

Tentang Dia di USIA CANTIK

Jika Ndari tidak terlalu terbuka tentang kegemaran makan dan memasaknya, naluri saya tidak akan membuntutinya. Jika Ndari tidak terlalu jujur menilai saya, sosok saya hanya akan ditelan waktu. Jika Ndari tidak melebarkan gandengannya, saya terus saja memeluk diri. Jika Ndari tidak berpijar, saya akan senantiasa meredup seperti biasa. Hari ini dia telah mendapatkan 35 tahun kehidupannya. Dan betapa ingin saya menulis tentangnya.

Jika ditanya siapa sahabat sejati saya, tidak bisa tidak dialah yang terbersit. Sundari namanya, dan Ndari adalah panggilan keakraban kami yang melekat. Lewat senyum tipis dan kacamata hitam, Ndari merangkul mesra bocah lelaki tampan yang tak lain adalah buah hatinya. Sesekali saya menarik bibir keatas, mengamati foto-fotonya di sosial media. Sekali jepret, keabadian tersimpan. Allah Maha Tahu, betapa akrab kami dahulu. Bertemu tiap hari, memenuhi hari-hari dengan hore dan haru. Bersamanya saya tak pernah merasa jemu.

Saya mengenalnya di masa dia menjuluki rambutnya bak singa. Mekar terurai (menurutnya). Dia hadir dengan kacamata yang sudah pasti, kecuali untuk beberapa momen akan dilepas. Dia menjadi ketua kelas, ketua OSIS, aktif di berbagai kegiatan, senang punya rencana baru dan mengaplikasikannya ke teman-teman. Saya belajar banyak kehidupan dari dia, tentang keberanian dan tentang prinsip hidup. Dia yang mensupport saya di saat saya melemah ketika tidak ada seorang pun yang mau ambil pusing. Dia menjadi pencetus ide diantara teman-temannya. Dia unik dan selalu ceria.  Dia gadis yang punya banyak mimpi dan berani mewujudkannya.
 
Sri Sundari
Ndari sewaktu sekolah
Sebagaimana layaknya persahabatan, kami dilempar waktu. Jauh ke depan dengan banyak kosong di belakang sana. Kami pernah tidak bersua dalam waktu yang cukup lama. Saya tidak tahu lagi kabarnya. Dan ketika berjumpa, saya meraba-raba apakah dia masih sosok yang sama. Dengan tampilannya yang berbeda, keceriaannya yang terpancar, orang-orang yang baru mengenalnya akan mengira hidupnya senantiasa lurus-lurus saja, selalu enak. Setidaknya begitulah yang saya pikirkan bila saja saya orang baru tersebut.

Dalam pandangan banyak orang sebuah kehidupan yang sukses diawali dari kesukaran, penderitaan, dan rasa sakit. Ibarat perjuangan seorang ibu yang ingin berjumpa dengan bayi mungilnya yang lucu, manis dan menggemaskan. Begitulah sebuah kesuksesan, pencapaiannya dipenuhi warna-warni di masa silam. Kalau saya tidak pernah mengenal Ndari, saya akan berpikir betapa mudah hidupnya hingga bisa seperti sekarang, pastilah dia tidak pernah bersimpah peluh dan duka dulunya, ah dia sih enak terus. Tapi, saya tidak mau berpikir begitu. Saya bersyukur, bisa mengenalnya.

Ndari memang punya keberanian, namun jika ditampar-tampar keberaniannya seketika melompong juga. Dia pernah menangis hebat di depan saya, menceritakan masa-masa yang membuat denyut jantung saya hampir berhenti. Dia pernah terpuruk, dan mengalami masa yang sukar.
  
Ketika saya tanyakan apa dia mau kembali ke masa silam untuk memperbaikinya? Dia akan menjawab; TIDAK. Bahkan ketika saya tanya apa dia mau kembali ke masa-masa keemasan, masa muda yang gemilang? Saat dia menjadi Ketua OSIS, menjadi bintang? Dia tetap menjawab : TIDAK.

Usia muda sudah usai, hari ini adalah pencapaiannya. Di usia 35 tahunnya, dia menyadari bahwa telah banyak keberhasilannya, banyak impiannya terwujud, mungkin tidak untuk memukau dunia. Tapi jelas, Ndari berhasil mengalahkan titik lemahnya dan jelas memukau saya.  Hari ini Ndari adalah seorang istri, seorang ibu, seorang pekerja dengan prestasi dan karirnya yang melesat. Dia tinggal di dua rumah, di dua kota. Rumah pribadi dengan kendaraan pribadi. Pekerjaan dan keluargalah yang membuat ia bolak-balik Balikpapan – Samarinda. Oya, dia masih punya titik lemah, dan saya percaya dia akan terus beranjak dari sisi negatifnya.

Segala tingkat keberhasilannya pada hari ini adalah usaha dan doanya di masa lalu. Doa dan harapan-harapan yang pernah ia bagi bersama saya. Dengan saya yang menatapnya unik, yang saya kira itu hanya akan jadi ucapan-ucapan lepas seorang remaja, yang kemudian akan lenyap terlupakan. Rupanya saya salah. Ndari benar-benar mengejar impiannya. Setelah sekian waktu kami tak berjumpa, lalu dia berdiri tegak di depan saya dengan senyum khasnya. “apa yang kuinginkan dahulu bisa terwujud kan. Dengan izin Allah kita pasti bisa kok.”
 
Tentang Dia di USIA CANTIK
Ndari bersama buah hatinya

Tentang Dia di USIA CANTIK
Traveling bersama keluarga

Saya suka kagum padanya. Meski usia muda sudah usai, semangat mudanya masih melekat sampai sekarang. Ia tidak dimakan tua. Saya saja merasa susah sekali bangkit. Kadang-kadang kami berbincang lewat udara, dan tidak ada satu pun yang membuat saya berpikir bahwa dia berubah. Suaranya, gaya bicaranya, tingkah laku khasnya, sampai wajahnya. Padahal saya selalu berpikir kalau suatu hari dia menginjak 34-35 dan seterusnya harusnya ada perubahan, terutama fisik.

Dan saya pun gemes sampai-sampai saya tanyakan, “Ndari, kok kamu nggak berubah sih. Muka gitu-gitu aja.” Atau “Ri, foto kok fresh semua sih?” dan jawabnya, “ini sudah keriputan juga kali, hahahaha.” Lepas dari dia benar-benar punya keriput atau tidak (oya, karena kami bersua biasanya hanya setahun sekali) saya suka dengan pembawaannya yang ceria. Dia lepas santai saja dengan permasalahan wajah yang ditakutkan banyaknya perempuan. Bagi saya dia tetap cantik. Saya sepakat bahwa usia 35-45 bisa disebut #UsiaCantik,  bukan berarti perempuan tidak cantik di usia sebelum dan sesudahnya. Menurut saya cantik adalah seni mempertahankan betapa berharganya diri kita. Dari situ aura cantik akan terpancar. Menyebut #UsiaCantik pastinya lebih membahagiakan daripada 'usia tua' seolah-olah kehidupan hanya di masa 20-an tahun. Setelah itu usai. TIDAK. Ada kehidupan baru di usia 30-an, usia matang, bijak. 

Bagi perempuan, usia 30 tahun keatas adalah masa mudah khawatir, dilema, hidup menjadi tergantung pada fisik, banyak pikiran muncul bagaimana kalau tidak cantik lagi, tidak lagi memukau, vitalitas berkurang dan seterusnya. Padahal bisa saja semua itu pikiran negatif dan kita membiarkannya masuk.

“Kamu tahu kan, aku tu nggak mau diwarnain begitu,” kata Ndari melembut pada saya lagi-lagi via telepon. Saya paham maksudnya, Ndari memang dari dulu tidak suka didikte orang lain terutama jika itu bisa merubah prinsip-prinsip baiknya dan sebaliknya dia sangat menerima nasehat-nasehat yang mampu membuat dia berubah lebih baik. Ya, dia selalu berusaha positif. Dan demi usaha positif itu, dia bisa terlihat melawan arus.

Bukan berarti pula melawan arus adalah ketidakbersyukuran. Saya tahu bagi Ndari masalah hidup adalah proses yang patut dinikmati. Dan itu membuat dia dekat pada Tuhan, katanya lagi. Hari ini dia memang tidak berubah, dia masih yang saya kenal. Dia bijak, tapi jauh lebih bijak. Dia tetap ceria, tapi bukan ceria pecicilan ala ABG. Dia mudah tersenyumrendah hati dan itu membuatnya terlihat awet muda yang saya pikir dia gila-gilaan melakukan perawatan atau mungkin menggunakan produk-produk instan yang membuatnya kinclong terus menerus di #UsiaCantik.
 
Tentang Dia di USIA CANTIK
Bersama pasangan
Mungkin dia akan tertawa lagi membaca bagian ini. Karena suatu hari dia berkata, nggak lah biasa aja, mau dibawa kemana juga yang begitu. Maksudnya, dia tetap butuh perawatan, dia butuh bersinar di depan pasangannya. Tapi, tentu bukan seperti yang saya kira. Dan mau dibawa kemana juga maksudnya untuk apa cantik dengan cara yang tidak-tidak, duniawi sekali. Toh cantik itu soal penerimaan
Ya, ya tentu saja merawat diri bukankah juga bagian dari bentuk syukur yang harus dilakukan dengan cara yang aman. L’Oreal Paris Revitalift Dermalift adalah salah satu cara aman melawan tanda-tanda penuaan yang terlihat pada kulit. Cara aman lainnya bisa dibarengi dengan memperbanyak minum air putih, sayur dan buah. Olahraga yang cukup dan yang terpenting tetaplah bahagia.

Tak perlu menunggu kaya untuk bahagia, tak perlu menunggu sama seperti yang lain. Bahagia lah sekarang. Sama seperti Ndari, dia bahkan bisa bahagia saat ada masalah. Bahagia buat dia itu artinya  juga membahagiakan orang-orang sekitarnya.

“Eh, tau nggak. Aku mau berhenti kerja,” katanya baru-baru ini masih via telepon. Heh, apalagi ini saya pikir. Ah, iya pekerjaannya bukanlah kecintaan dia pada materi. Dia tidak mengejar hal-hal seperti itu. Ini adalah kebahagiaan yang dia punya. “Aku mau buka kedai makan,” ucapnya tanpa ragu. Ya..ya..bidang kuliner selalu jadi passionnya. Dia juga masih ingin terus belajar, tetap produktif serta aktif di kegiatan sosial. Dan kalau Ndari sudah berucap, dia akan jalani apa yang dia ucapkan itu meski harus memulai dari nol. Perkara usianya bukanlah penghalang. Dia selalu bahagia dengan #UsiaCantiknya.

Tentang Dia di USIA CANTIK

Salam, 

“Lomba blog ini diselenggarakan oleh BP Network dan disponsori oleh L’Oreal Revitalift Dermalift.”

36 Komentar

Terimakasih telah membaca, silakan berkomentar yang baik. Mohon tidak menaruh link hidup, situs yang mengandung SARA, judi online, web scam dan phising, karena akan dihapus.

  1. Jujur, aku iri kepada mereka-mereka yg udah menginjak usia cantik, tapi tetep kinclong.

    Seperti Mba Ndari ini, itu terlihat usia 20 an, Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi karena rasa bahagia yang terpancar. Iya, kayak masih 20-25 gitu ya :)

      Hapus
  2. Mba Ndari ini tampak lebih bahagia dengan keluarga kecilnya, jadi kebahagiaannya terpancar dari sinaran wajahnya. Bahagia dengan hal kecil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh, kok tau?
      Keliatan jelas ya. Iya dia bahagia dengan hal-hal kecil, terutama keluarga

      Hapus
  3. Age is just a number, yg terpenting adalah memaknasi setiap pertambahan umur dengan baik & mensyukuri setiap detiknya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Sandra, saya memang belum tapi adakalanya terpikir juga setiap masuk tahun baru.
      Makasih ya mbak:)

      Hapus
  4. jadi kepengin ketemu sama mbak ndari...pasti senang ya punya temen yg selalu suport kita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh, orangnya juga pasti suka kalau dikenalin

      Hapus
  5. Cantik, tidak seperti wanita usia 35 an :)

    BalasHapus
  6. Mba Ndari awet cantiik.
    Emang Mba Lidha blm masuk usia cantik ya?

    BalasHapus
  7. Tak perlu menunggu kaya untuk bahagia, tak perlu menunggu sama seperti yang lain. Bahagia lah sekarang << Suka banget sama kalimat ini. Ya, bahagialah sekarang, bahagialah dengan apa adanya dirimu, ciptakan bahagiamu. Karena bahagia itu kita yang ciptakan, bukan pemberian.

    BalasHapus
  8. Samaan kita mbak Lidha... Pakai kata Dia. Btw foto kursi bambunya cakep bgt

    BalasHapus
  9. Salut dengan rasa pede yang besar punya Mbak Ndari, keren!

    BalasHapus
  10. Mashaallah,
    Usia tidak bisa merenggut kecantikan mba Ndari.

    Semoga Allah makin mempererat tali persaudaraan mba Lidh dan mba Ndari.
    Aamiin.

    BalasHapus
  11. wih, inspiratif ya mbak ndari ini. meskipun usianya tak lagi muda, semaangatnya tapi selalu muda... hebat.

    BalasHapus
  12. Sahabat legendaris ya, mba ☺ sukses untuk mba berdua 😀

    BalasHapus
  13. jadi, nambah angka harus nambah yang lainnya ya...sepakat banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. nambah ilmu juga, nambah berkah juga, nambah kebaikan deh ya kan mbak

      Hapus
  14. Aku juga ada sahabat yang begini, dekat banget, sempat blank ga komunikasi bbrp saat, tp akhirnya kembali dekat dan kami masih bersahabat sampai sekarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah
      Banyak juga persahabatan seperti ini ya

      Hapus
  15. Terus cantik di #usiacantik ya Mba', sukses lombanya.. :)

    BalasHapus
  16. Mb lidh knapa nda cerita diri ndiri #terus dikeplak soalnya mb lidh kan blom 30an hihi

    Mb ndari cantik ya, wajhnya bulat seperti wulan sing mdadari, alias bahasa nya bulan yang lagi penuh2nya alias bulan purnama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukankah semua isi blog ini tentangku? :P
      Harusnya namanya Wulandari gitu ya, hehe

      Hapus
  17. Setuju.
    Jangan biarkan angka menaklukkanmu!
    Makjleb banget.

    BalasHapus
  18. Bentuk rasa sayang dari sahabat yang sangat manis, Mbak...
    Senang mengenal sosok Mbak Ndari ini.

    Angka usia takkan menaklukkan kita, insyaAllah

    BalasHapus
  19. diusia cantik harus banyak melakukan perubahan ni ...:)

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama