Berguru Ilmu Sereh di Jonggol Hingga Tamasya ke Bogor

JONGGOL

Siapa yang sih nggak pernah dengar kata Jonggol. Tempat yang sering jadi bahan olokan sejak saya masih kecil. Bahkan kini sampai ada lagunya. Jonggol ditandai sebagai tempat yang jauh. Dulu sekali, saya bahkan mengira Jonggol adalah negeri khayalan. Kenyataannya Jonggol adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Bogor. Mau dibilang jauh dari Jakarta ya bisa, dari ibukota Jawa Baratnya ya iya juga.

Karena awal April ini saya berkesempatan ke negeri antah-berantah itu tapi karena kami bertolak dari Cileungsi, jujur jauhnya tidak terasa.
Tahu, kenapa nggak kerasa?


Sebab, pemandangan alamnya amboi sepoi-sepoi nikmat bener. Hamparan pebukitan, hijau, suara aliran sungai, perkebunan, peternakan, hanya bikin betah mata memandang. Bahkan jalannya yang berliku saya anggap sensasi yang menyenangkan. Kami (saya, suami dan beberapa kawan lainnya) sedang dalam perjalanan ke kebun serai wangi milik Ibu RA. Eti.

Ibu RA. Eti adalah seorang pengusaha serai wangi dan salah satu pemain terbesar di Indonesia. Beliau sering didaulat mengisi training bisnis, wirausaha, workshop, seminar dan profilnya direkam dimana-mana. Meskipun usaha beliau tidak hanya produk serai, ada juga produk nilam, jahe dan minyak mawar. Hanya saja, kali ini saya ingin bercerita sedikit tentang serai wangi.

Serai wangi (cymbopogon nardus) berbeda dengan serai biasa, yang orang-orang menyebutnya serai dapur. Awal mula saya tahu ini, saya langsung melakukan pengecekan. Ternyata, serai wangi ini aromanya lebih kuat, lebih tajam. Meskipun beberapa orang menilai aromanya menusuk, saya pribadi cenderung suka dengan aroma serai wangi maka saya tidak akan menyebutnya beraroma ‘bikin pusing’, saya lebih suka menyebutnya enak dan segar.

Lahan serai yang ada di Jonggol. 

Domba-domba ini sama sekali tidak berminat pada serai. 
Mereka hanya memakan rumputnya saja

Petani serai




Mampir ke tempat penyulingan Ibu RA. Eti.
Hal terburuknya adalah, saya lupa memotret  beliau dari depan :(

Proses penanaman serai wangi pun tidaklah sukar, perawatannya mudah, dan lebih aman dari penyakit atau pun hama. Bahkan seringkali dijadikan pestisida nabati. Pengolahannya kemudian akan menghasilkan minyak atsiri. Banyak sekali yang manfaat  dari serai wangi ini :

  • Sebagai Obat-obatan;Serai diperkaya zat-zat yang dapat membantu stamina. Oleh karena itu sering dijadikan ramuan untuk menyehatkan tubuh, mengembalikan daya tahan tubuh yang kurang prima. Caranya bisa direbus dan dicampur herbal lain. Bisa dimanfaatkan untuk obat sakit perut, masuk angin, obat kumur, demam atau melancarkan peredaran darah. Mungkin ada yang suka wedang serai.
  • Bumbu Masak: Hal ini lazim diketahui, serai diguakan sebagai bumbu masak. Masakan kian beraroma dan mengundang selera. Ada yang masak nasi uduk dengan batang serai? enak lho.
  • Minyak Atsiri: Berdasarkan wikipedia, disebut juga sebagai minyak esensial (esensial oil) atau minyak terbang. Minyak atsiri yang dihasilkan serai berguna sebagai bentuk pertahanan dirinya terhadap gangguan alam, hama atau hewan lain. Minyak ini dapat kita peroleh dengan cara penguapan atau bahasa kerennya destilasi. Sifatnya yang mudah menguap pada temperatur rendah membuat ia disebut pula sebagai minyak terbang. Digunakan sebagai komponen dasar dalam minyak wangi-wangian. Serai wangi merupakan bahan minyak atsiri yang sangat menjanjikan dan banyak digunakan. Minyak atsiri yang dihasilkan serai disebut pula citronella oil. Beraneka rupa manfaatnya. Jika diolah lebih lanjut bisa menghasilkan sabun serai, obat, parfum, kosmetika.

    Di bawah ini manfaat citronella oil yang saya petik dari Pinterest, dan dalam bahasa Inggris:


  • Repelan: Berfungsi sebagai penangkis nyamuk. Tanam saja serai di pekarangan, nyamuk pun enggan mampir. Memang terlihat rimbun seperti ilalang, namun sekali waktu saat angin berembus serai akan mengeluarkan aroma yang membuat nyamuk tak mau singgah. Tak punya kemampuan menanam, masih ada minyak tawon/kayu putih bercampur citronella. Atau bisa juga membuat aroma serai tersendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai pengusir nyamuk, namun juga pengharum ruangan.
  • Bio Aditif; masih serangkaian dengan minyak atsiri tadi, nantinya juga dapat menghasilkan bio aditif, bahan yang akan meningkatkan kinerja bahan bakan minyak.

  • Hidrosol: Baik bio aditif dan hidrosol, saya tidak memahami sejauh apa destilasi bisa menghasilkan kedua komponen ini. Dari proses penyulingan yang terindera oleh saya, hidrosol sendiri menempati hasil akhir dari proses penyulingan. Apa itu hidrosol? Saat saya menanyakan pada Bu RA. Eti beliau menjawab: air mawar, buat wangi-wangian. Rupanya dalam proses penyulingan tadi yang satu menghasilkan minyak atsiri dan lainya air. Air ini kemudian yang disebut hidrosol, yah mudah-mudahan saya tidak salah menafsirkan. Hidrosol ini nantinya bisa digunakan sebagai pelarut dalam bahan kosmetika. Karena hidrosol ini berbau wangi dan setiap wewangian akan menghasilkan efek psikologis yang umumnya menyenangkan. Hidrosol yang paling terkenal adalah air mawar. Masih ada jenis lainnya tergantung bahan utama tanamannya. 
  • Perbaikan Lahan; Seperti yang saya sebutkan tadi, tanaman serai mudah ditanam. Ini berlaku untuk semua jenis. Percobaan menanam serai di rumah bisa dilakukan dengan mengambil serai yang ada di dapur (kalau tidak ada beli dulu ya) potong setengah dari panjangnya, lalu tancapkan di tanah. Beberapa waktu lampau saya pernah melakukan perendaman sebelum menanam serai, tujuan saya untuk mengamati perakaran yang timbul. Ternyata dua  hari akarnya pun muncul. Mengapa disebut perbaikan lahan? Karena tanaman serai mampu melakukan rehabilitasi lahan, termasuk pada lahan-lahan kritis.Sederhananya, serai bukan merupakan tanaman manja.
Dari hasil penyulingan ini nantinya akan didapat setumpuk ilalang serai. Ilalang ini pun masih bisa dimanfaatkan sebagai bahan kompos atau mengutip kata Bu Eti, silase: yaitu pakan ternak yang difermentasi dan dikemas. Cocok untuk bahan ekspor.

Dan jika diperinci lagi, masih banyak lagi manfaat luar biasa dari tanaman serai.



BOGOR

Setelah mampir ke Jonggol yang ternyata menakjubkan ini, menyerap sedikit ilmu serai dari sang pakar, esoknya saya bertolak ke Bogor. Disini, kami mengunjungi beberapa tempat dan mencicipi kulinernya. Tidak banyak memang, jalan-jalannya seputar Kebun Raya Bogor, Taman Topi, Taman Kencana. Soal, pergi ke taman-taman ini, yang sebenarnya disarankan oleh teman, saya agak bingung.

Bingung ketika ke Taman Kencana mikirnya “kok sepi ya”, beda dengan taman-taman di Balikpapan yang ramai nian saat malam. Begitu pun ketika ke Taman Topi, “mana topinya?”hahaha. Ngarep apa sih? Orang jualan topi! Ternyata bangunannya yang mini-mini itu yang pakai topi. Sebenarnya sih, saya ngeliatnya cuma satu yang pakai topi, yang lainnya mirip UFO mendarat di atap. Intinya jalan-jalan ke taman-taman ini berujung sama: nggak pake lama dan lupa jepret-jepret.
Soal Kuliner, saya cuma nyoba asinan buahnya.

Asinan buah.
Menemukan buah yang tidak ada di blaikpapan.
Buah menteng atau buah mundung, rasanya asem, bentuk dalamnya mirip buah rambai.

Saya memotret lebih banyak di Kebun Raya Bogor. Tapi, sedikit saja yang akan saya taruh disini. Kami berangkat pagi-pagi, lumayan masih sepi. Kami terbilang nekat dan santai saat ke KRB. Saya sebut nekat, karena saat mengunjungi Kebun Raya Bogor, saya berniat mengelilinginya, tanpa kendaraan hanya jalan kaki. Karena sifatnya tidak terburu-buru, saya pikir tidak apalah, santai saja, kalau capek ya stop. Banyak kok spot-spot buat selonjoran.



Salah satu lokasi yang menjadi inceran saya sejak awal melirik peta adalah Taman Meksiko. Di taman ini tumbuh sejumlah kaktus beraneka rupa. 

Bukannya merasa menjadi bintang telenovela Meksiko yang manis, saya merasa hidup di dunia koboi yang sangar, garang dan buas.

Sayang, sayang sekali.

Sebenarnya selain Taman Meksiko yang menjadi inceran saya, lokasi utama dan pertama yang betul-betul saya amati adalah: keberadaan toilet. Ya, lucu juga sih. Tapi, percayalah ini penting sekali dalam setiap perjalanan.

Dari Monumen Lady Raffles, kolam gunting, Istana Bogor (di balik pagar doang), setiap jembatannya, aneka koleksi tanamannya: koleksi pandan (ih, ada yang besar ternyata) anggrek, kaktus, paku-pakuan, palem-paleman, tumbuhan air, tumbuhan obat, semua saya nikmati. Yang terlewatkan adalah museum Zoologi yang sebenarnya satu paket sebagaimana tertera pada tiket.

Pohon Baobab. Salah satu pohon yang memancing mata saya.
Pohon yang berasal dari Afrika ini disebut sebagai pohon yang berusia panjang.
Dan bisa menyerap ratusan ribu liter air.
Saya harus menunggu cukup lama untuk memotretnya dalam keadaan sendiri.
Dari hasil keliling Kebun Raya Bogor, kesimpulan yang saya dapatkan adalah: banyaknya penjual es krim bertebaran. Dan hasil positifnya: dua porsi es krim saya habiskan -- prok…prok.. laporan nggak penting.

Sekian jalan-jalan ini saatnya kembali ke Balikpapan.
Salam @lidhamaul

ada yang mau es krim?

56 Komentar

Terimakasih telah membaca, silakan berkomentar yang baik. Mohon tidak menaruh link hidup, situs yang mengandung SARA, judi online, web scam dan phising, karena akan dihapus.

  1. Saya belum familiar dengan nama jonggol, Mbak :D
    Aduh itu... Kok mengukir nama di tanaman -_-'

    BalasHapus
  2. Wah aku baru tau di Kebun Raya Bogor ada taman meksikonya gitu maaaak. Eh tapi itu nyebelin banget ya yang nyoret-nyoret :'( Makasi sharingnya ya Maaaak

    BalasHapus
    Balasan
    1. sering nemu gitu mbak, vandalisme di objek wisata -_-

      Hapus
  3. Oh ini ya jonggol itu ternyata keren juga ya mbak saya kira jonggol itu hanya leluconan doang eh ternyata tempatnya indah.

    BalasHapus
  4. Kalau ke jonggol. Coba mampir di kebun qur'an jonggol farm. Bakal dikenalin nama2 tanaman di quran

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, makasih..makasih. Coba tau dari kemaren2 ya. Mudahan diberi izin Allah lagi

      Hapus
  5. Papa mana, papa mana dimana?? Di Jonggol. Pas baca statusnya jadi ingat lagu itu. tapi saya baca dengan seksama luar biasa.... aku juga merasa keindahannya

    BalasHapus
  6. Jonggol negeri khayalan XD haha
    tapi jonggol indah juga ya :D

    BalasHapus
  7. wah makin seru aja nih main ke kebun raya, semakin banyak tempat yang seru dan mendidik

    BalasHapus
    Balasan
    1. jalan2 yang bikin nambah pengetahuan itu seru :D

      Hapus
  8. Keliling kebun raya jalan kaki, serius... berkeliling keseluruh kebunnya ? hebat... prok..prok...xixixi terakhir saya kecapean jalan dr parkiran ke salah satu tamannya, lupa apa namanya. Tapi berasa kecut saat liat buah menteng...asyeemm ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. kan kalau capek stop dulu, makan es krim, hahaha
      Iya tuh asyem, baru tau sih -_-'

      Hapus
  9. Kemundung itu klo di kampungku duku jenis yg aceeeemmmm huhuu
    #bayanginnya jadi linu
    Klo sereh dulu malah suka buat mandi rempah, jadinya seger tur harum ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. asyik ada yang suka aroma sereh juga *kompak*

      Hapus
  10. Jonggol ini selalu jadi guyon ke anakku saat dia nanya aq mau ke mana heheheh
    Sere mah sukak dicampur di teh :D heheheh dicampur sama cengkeh dan madu, bagus untuk sinusitis kayak aq :D
    eh eh mak, yang manfaat dari pinterest itu di skrinsut apa di embed? aq dari kemarin gak nemu cara embed pin pinterest di post blog :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. berarti anaknya tau sony wakwaw :D
      yang itu di embed, klik gambar > cari tanda tiga titik. Saya mah males skrinsut :D

      Hapus
  11. waah sayang bgt ke bogor tapi ga kulineran mbak :D... itu surganya... slalu suka ama kuliner2 di bogor ^o^.. Kalo ttg jonggol, jujur aja aku baru tau itu nama setelah ada lagunya sih ;D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sayang sih, mudahan next episod bisa ke bogor lagi

      Hapus
  12. banyak banget ya manfaatnya sereh, biasa nemu teh sereh kalo ke kafe :) wah jjs ke bogor ya mbaaa sayang blom mudik saya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah ada mbak Dewi, prok..prok. Kafenya asyik tuh

      Hapus
  13. Kalau dari Bekasi Timur, ke Jonggol cukup melewati track pedaleman lewat kampung hehe. Iya tapi, emang lumayan untuk sampe Jonggolnya. dan sering jadi tempat klo lagi mau jalan2 tanpa tujuan hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. ipeh gitu lho, banyak taunya..kerren *double r* :D

      Hapus
  14. nama jonggol ini pertama kalinya saya dengar pada bulan februari lalu saat ada kegiatan kantor di salah satu hotel di bogor :)
    ckckck, ternyata masih ada banyak tempat di indonesia ini yang gak saya ketahui namanya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. padahal ada lagunya loh.. mbak ira dimana?mba ira dimana? di Jonggol ^-^
      sering dipake tuk menyebutkan un-known place or far-far-away land gitu

      Hapus
  15. ah mbak lid aku suka banget foto2nyaa
    btw saladnya bikin laper hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Nin, lagi senang utak-atik foto. Baper dong *bawaanlaper* ^_^

      Hapus
  16. thanks sharingnya mba. Anak saya juga suka bercanda tentang jonggol, saya pun ga mencaritahu apa itu. sekarang jadi tau :)

    BalasHapus
  17. Kalau di Rumah di Jawa, sereh ditanam alami sebagai tanaman penghijau. Wangi. Daunnya suka direbus dan diminum.

    BalasHapus
  18. Baru tahu sereh jadi komoditi yang menguntungkan secara ekonomi.
    Selama ini tahunya sebagai bumbu dapur doang. ya ampuuun kemana aja aku ini.

    BalasHapus
  19. Buahnya saya baru liat mbak, dan kebun raya bogor bisa jadi pilihan tepat berlibur. Btw saya juga suka sereh, buat masak atau campuran minum, khas banget aroma dan rasanya

    BalasHapus
  20. Makasih sharingnya. jadi tahu ada buah mundung.

    BalasHapus
  21. Wah seru ya acara jalan2nya..
    Tertarik dengan sereh wangi, jadi ingin ke jonggol :)

    BalasHapus
  22. Kalo di sini sereh itu sering di gunakan untuk bumbu dapur mbak, buat ngaliwet :)
    ternyata jonngol itu tempat indah juga ya mbak saya baru tahu tuh mbak ..

    BalasHapus
  23. Lah si udah jauh aja dsri bakik papan sampe ke jonggol dan explore ke bogor. Lah kite orang cibubur.. Malah kelupaan terus ke jonggolnya :)

    BalasHapus
  24. Lah si udah jauh aja dsri bakik papan sampe ke jonggol dan explore ke bogor. Lah kite orang cibubur.. Malah kelupaan terus ke jonggolnya :)

    BalasHapus
  25. Saya yang tinggal di Bogor aja belum pernah ke Jonggol mba, :D
    Ke cileungsi juga belum pernah, soalnya kalau kata orang-orang itu jauuhh.
    Kondisi jalan nya gimana mba? perjalanan cileungsi - jonggol?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada memang kondisi buruknya mbak, tapi semua bisa ditempuh aman nyaman. Yang paling saya ingat berliku-liku jalannya, terutama mau deket Jonggolnya

      Hapus
  26. foto-fotonya keren..pengen main kesana jadinya... tadi sekilas baca kok jengkol..eh taunya jonggol he2

    BalasHapus
  27. saya punya teman daerah Jonggol rumahnya ya alloh jauh amat tiap hari bolak balik buat kerja di Jakarta. Ternyata banyak juga yang bisa dilihat di sana ya mbak, anyway asinannya keliatan enak bangeeeettt hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuih, udaranya segar ada wisata alamnya deh mbak, tapi saya nggak tahu sebelah mana

      Hapus
  28. Itu buah mundung kalau di tempatku namanya langsep, Mbak. Rasanya asem seger. Cucok buat bumil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sukaaaa buah-buahaaaann biarpun asem kayak gini doyan, hihihi

      Hapus
  29. Itu buah mundung kalau di tempatku namanya langsep, Mbak. Rasanya asem seger. Cucok buat bumil.

    BalasHapus
  30. Wew udah main ke Jonggol aja, mba :D Saya pun udah lama nggak ke Kebun Raya Bogor. Makin cakep ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya cakep :) untuk orang yang baru pertama kesana, ya cakep2 semua :D

      Hapus
  31. wahh kalo saya dengar kata jonggol baru pertama kalinya loh mba...
    eh jalan2 nya asyik banget, aku pengen banget ajakin anakku kesana tapi belum kesampaian hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jonggol ada lagunya lho mbak.
      Terkenal banget lagunya :D

      Hapus
  32. itu penyulingannya masih tardisional atau sudah pakai alat2 modern ya

    BalasHapus
  33. Telat nih baca beritanya.
    Minta alamatnya bu ety dong.
    Trim's

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama