Saatnya Chinaboy!

Sst, hari ini kita main aja yuk ^^ Baca kenangan masa kecil ini dulu ya ^^


     Alkisah suatu masa, dimana ponsel pintar belum ada, orang yang berbicara sendiri akan dikira gila, dadah-dadah dengan pesawat masih jadi kesenangan, sebiji uang benggol 100 bisa menghilangkan lapar, baju seragam dimasukkan dalam celana atau rok sampai ikat pinggang terlihat adalah kebanggaan, rambut klimis adalah kehormatan bagi anak laki-laki. Masa dimana karamunting dan belubut mudah dijumpai, dan gasing masih berupa kayu. Inilah masa dimana chinaboy masih ada.




Chinaboy bukanlah seorang anak. Chinaboy adalah sebuah permainan, justru tidak boleh seorang anak bermain sendirian. Karena permainan ini wajib dimainkan beramai-ramai, se-eRTe bilamana perlu. Entah darimana nama ini berasal, sepertinya di negeri China sana, juga tidak ada permainan ini. Terbukti dari film-filmnya Boboho waktu kecil, lebih banyak bermain kungfu.


Ada yang bilang ini permainan ajakan gebok, ada pula yang menyebut boy-boy-an, bola gebok ... atau ... ada yang mau menambahkan?

Cara bermainnya mirip-mirip serupa. Mungkin juga sama benar ^-^


Permainan ini punya banyak kelebihan. Lebih luas area bermainnya dan kenikmatan bermainnya bakal paripurna bila outdoor. Tapi meski outdoor, beranda depan rumah saja masih kurang luas, ya kecuali kalau berandanya berhektar-hektar :P. Lebih banyak pemainnya, dan butuh lebih bebatuan atau kaleng nganggur. Khusus hari ini kita pakai batu saja ya. Kenapa? karena ngumpulin kaleng butuh nunggu lebaran, karena kaleng pasti berisik nanti mamak-mamak keluaran bawa sapu, lagipula lebih baik bebatuan saja membuat kita lebih dekat dengan alam ^_^


Jangan lupa siapkan satu buah bola kasti.


Karena permainan ini terdiri dari 2 regu, maka semakin banyak pemainnya semakin baik. Minimal 4 orang (jadi masing-masing 2 orang) cuma kok ya ngenes gitu kalau 4 orang aja, mendingan kita teriak.
Iya, teriak aja: "woii, keluaraaaan woiii, main chinaboy yoooo agus, linda, ayu...."


Asyik kan pembukaannya, lalu satu persatu anak-anak keluar dari rumah, ada juga yang keluar dari gang-gang, ada yang abis main kelereng, ada yang geret sandal, ada yang petantang-petenteng lap muka sambil tersedu: "aku ndak dibolehin mamaku". 

Kasihan.


Pembagian tim bisa pakai hompimpa, tapi kalau kurang ajib bisa pakai pingsut kadang nyebutnya siyut. Yang kuat larinya siyut sama yang gagah perkasa, yang tinggi dengan yang pertumbuhannya maksimal, yang pendek dengan yang kecil, yang imut sama yang manis, yang populer sering jadi rebutan, yang nggak ada temen siyutnya, nah.. jadi anak bawang aja ya.


Main chinaboy asyiknya sore, abis mainan bau-bau kecut langsung mandi. Tapi, waktunya mepet. Mending abis pulang sekolah---lanjut--- sampe sore, jadi tetep abis bau-bau kecut langsung mandi. Setelah terbentuk 2 tim, bebatuan disusun dan diberi batas. Tim yang mendapat giliran pertama bersiap melempar batu dari jarak yang ditentukan.





Silakan menggunakan gaya melempar yang disukai.  Setiap angggota yang berhasil melempar hingga batu berantakan, maka itulah saatnya Tim Pertama berlari. 

Tim Kedua yang awalnya bertugas menjaga bola (batunya tidak usah dijaga, kan tidak kemana-mana) maka ketika batu melayang, berhamburan, berantakan, segera ambil BOLAnya dan bersiap GEBOK!




Tim Pertama harus segera menyusun batu kembali, masalahnya mereka pun harus berlari demi menghindari lemparan bola. Para pemain mesti jeli, satu mata ngelirik dimana bola, satu mata lagi ngelirik dimana batu yang terhambur. Saat ada kesempatan susun batu. Rasanya pasti deg-deg syur, karena sebentar lagi ada bola bisa melayang mendekat.





Saat itu hindari bola dengan cara apapun!




Kekuatan kaki sangat diperlukan disini. Kadang-kadang dibutuhkan juga trik untuk menghindari lawan. Tidak usah berlari keluar area, nanti bingung yang mencari, karena kita tidak sedang bermain petak umpet dan batu segera harus disusun. Tidak usah pula berlari sambil menggendong kawan yang kena bola, cukup taruh saja dia di pinggir lapangan, tegarkan hatinya, suruh dia dadah-dadah dan kasih semangat buat yang belum kena.





Tim Kedua, yang tadinya menggebok lawan, bisa bermain apabila personil Tim Pertama habis kena gebok. Tim manapun yang berhasil menyusun bebatuan utuh kembali, maka mereka lah pemenangnya. 
Secara teori, permainan ini tidak mengandung unsur dendam, karena meskipun seandainya Tim Pertama menang, Tim Kedua tetap puas menggebok.


Apalagi kalau bolanya sempat-sempatnya nyemplung di parit, jangan harap bakal dicuci. Lambat. Tim Kedua pasti puas melemparnya ke Tim Pertama, walaupun rada-rada pahit muka megang bola yang basah-basah, dan bau .... titik-titik..titik-titik..
Tapi, percayalah bola nyemplung parit masih lebih baik daripada melewati kaca tetangga.

Selamat ya :)
    Begitulah kisah chinaboy. Secara teknis mungkin ada yang terlewatkan. Dan mudah-mudahan tidak ada yang bertanya, mengapa disebut chinaboy, sementara lebih banyak kata 'gebok' ditulis. Karena sejujurnya, memori penulisnya sudah banyak yang kabur. Kabur entah kemana. Sampai sekarang penulis juga bingung, kenapa dulu itu permainannya disebut chinaboy. Bukannya lebih cocok Balikpapanboy? 

Saat ini, yang nulis belum pernah lagi menjumpai permainan ini. Mungkin karena membutuhkan area yang luas, mungkin khawatir kotor atau terluka. Dulu sekali itu, saat yang nulis ini masih imut-imut dan suka main chinaboy, dia beberapa kali kena lempar bola. Tapi sakitnya memang tidak seberapa, biasanya anak yang akan melempar mikir dulu, apalagi dilempar ke anak cewek.
Yes. Hidup anak cewek.


Setidaknya ada beberapa manfaat dan hikmah dari permainan chinaboy ini:
  1. Kekompakan tim.
    Ada kewajiban untuk saling percaya dan belajar bekerjasama.
  2. Belajar bertanggung jawab.
    Karena sudah menghambur batu, ya susun lagi dong. Apapun resikonya.
  3. Sehat.
    Wajarlah, acara ini didukung banyak adegan lari.
  4. Meraih kesempatan dalam momen yang sempit.
    Musuh ada di depan, batu harus disusun, bola bisa saja datang tiba-tiba.
  5. Tidak takut sakit.
    Bersyukulah, karena yang dibuat melempar adalah bola, bukan batu-nya, bolanya pun tidak berbentuk kubus atau prisma, dan bukan pula bola golf.
  6. Tak perlu malu bila kena gebok.
    Pernah kepeleset, kesakitan di depan umum? Biasanya sakit di depan umum yang muncul duluan malunya, kali ini tidak perlu malu bila kena gebok, nanti aja malunya kalau dimarahi satu tim.
  7. Berlatih fokus.
    Menyusun batu atau kaleng dalam sekian detik tidaklah mudah. Kadang terhambur lagi dan lagi.
  8. Tidak apa-apa ya sampai 7 aja ^^


     ----
Demikian short story ini saya akhiri. 
Kita tentu merindukan permainan masa kecil yang terlihat jauh menyenangkan, alami dan sehat. Siapa yang masa kecilnya lebih banyak bermain di luar rumah? Saya sendiri lebih banyak bermain di luar rumah saat masih kecil, baik sendiri, berkelompok kecil, atau ramai-ramai.


Outdoor activities with other kids will make children to learn the basics of social living and time spent with parents will make them feeling higher level of affection with parents. Outdoor games and activities are beneficial for the overall growth of the kids and development of psychomotor aspects. http://www.prokerala.com/

Seorang anak tetangga pernah saya tanya tentang jenis permainan outdoor yang dia lakukan. 
"Kamu main apa kalau di luar rumah?" "main lari-larian aja", 
"nggak ada yang lain?" "nggak, main lari-larian aja sampe capek". 
Mmmmhh... males ngejawab aja kali dia ya. 


Terimakasih
@lidhamaul

28 Komentar

Terimakasih telah membaca, silakan berkomentar yang baik. Mohon tidak menaruh link hidup, situs yang mengandung SARA, judi online, web scam dan phising, karena akan dihapus.

  1. Kalau masa aku kecil dulu itu batu diganti kaleng trus kalau nggak salah nyebutnya main boy. Heu

    BalasHapus
  2. aku bacanya salah fokes ni, gambarnya menarik sih.. bikinan sendiri mba?

    BalasHapus
  3. kalo aku bilangnya boy2an hihiii..

    tapi lucu yaa chinaboy,

    BalasHapus
  4. haha seruuuu...
    btw, gambarnya bagus aneeet.. emesh..

    BalasHapus
  5. He..eh. Gambarnya keren mbak. Ada aroma menang niy... Ditempatku istilshnya pke boy2 nan... Seru dimainin, biasanya sore abis ashar

    BalasHapus
  6. Kalo dulu kau main ini pas masih di Bandung tapi nyebutnya boy-boyan. PAling takut kalo yang megang bola kakaknya temenku (laki2) karena lemparnya suka keras. Jadi kalo udah sekiranya ngga bisa menghindar, ampun-ampun deh, biar ga dilempar bolanya hahaha. Ilustrasnya lucuuu deh maak :)

    BalasHapus
  7. biasanya cowok yang lempar bolanya ndak aturan. kalau kena bisa kesakitan :)

    BalasHapus
  8. bola gebok di tempatku namanya juga. Ada juga yag pakai pecahan genting. Makasih ya udah ikutan

    BalasHapus
  9. Lupa2 ingat dengan permainan ini, ada juga di kampungku, Mak. Tapi nyebutnya bukan chinaboy, dan seingatku... geboknya juga pake bola kasti, tapi menyusun bebatuan atau kalengnya itu ga ada, sih. Hm... ingatanku mengabur tentang ini, yang teringat adalah aku pernah gebok teman sepermainan dan yang kena bibirnya sampai luka. Aku langsung dimarahi ibuku. Hihi.

    BalasHapus
  10. baru tahu mbak ada permainan seperti ini, wah kayaknya seru abis ya. Suka sama ilustrasinya. Sukses ya mbak..

    BalasHapus
  11. kalo gak salah, anak saya menamakan permaainan ini batu tujuh. anak saya kalo main sama teman2nya ya main ini :)

    BalasHapus
  12. Akunya enggak tahu mainan model kayak gini mbak Lidha. Kayaknya seru banget. Pas jaman mama aku kayaknya masih ada. Jamanku mainannya super mario doang... hiks...

    BalasHapus
  13. Mau coba praktekin, tapi enggak tahu sama siapa... :(

    BalasHapus
  14. Ilustrasinya baguuuuusssss :D #gagalpokus

    Btw kalau gak salah di Surabaya dulu ini namanya "Boy-boy'an" :D

    BalasHapus
  15. Ah suka baca ini. Ga salah berkunjung dimari malam malam nan sunyi begini. Ceritanya seru dibaca dan gambarnya lucu banget. Mau dong diajarin bikin. Hihi.

    Di tempatku namanya babitan, Mba. Baru tau kalo disebutnya China Boy ternyata. :D

    BalasHapus
  16. Nice, jadi nostalgia masa bocil, dulu di tempat saya namanya apa sampe lupa garagara lebih sering maen petak umpet haha. btw salam kenal ya ;)

    BalasHapus
  17. Gambarnya bagus...lucu-lucuuu.... Tapi saya lupa Mbak, pernah mainin ini gak ya waktu kecil? Hehe.. Malah nanya :D

    BalasHapus
  18. Nah iya saya inget, di tempat saya namanya Hong-hongan :-D
    Pake pecahan genting :)

    BalasHapus
  19. Gambarnya lucu2 bangeet, suka^^. karamunting dan belubut itu apa mak?

    BalasHapus
  20. Hihi lucuuu, Mbak. Gaya penulisannya saya suka, asyik. Gambarnya pun cantik. Kayaknya bakal menang nih.

    Kalo di daerah saya namanya main BOY atau BOI.

    Oya, istilah ini: karamunting dan belubut apa artinya?

    BalasHapus
  21. aku kok nggak tau jenis permainan ini, ya? :( tapi itu gambar ilustrasinya bikin gemes banget, kreatif deh, mbaknya.. :D

    BalasHapus
  22. mbakkk aku suka gambar mu, ajarin aku mbak gimana caranya hehe

    BalasHapus
  23. itu namanya chinaboy ya? aku pikir apa tuh chinaboy? dulu juga sering main itu, tapi lupa namanya apa, tapi karena dulu pas SD aku tinggalnya di Biak, Papua, yang bertanah karang, alhasil buat gantiin batu kita pakai pecahan genteng deh. Seru banget main ini, emang enak mainya pas sore2 gitu, biar langsung mandi deh kalau udah selesai

    BalasHapus
  24. Kalau nggak salah inget sih ya di tempatku namanya Dino Boy. Hahaha kenapa harus pake boy ya namanya, padhal yg maen kan ada ceweknya juga. Iya tuh sakitnya kena bola masih keinget sampe sekarang, sampe ngeriiiyyy klo udah liat ada temen cowok yg jago nyambit mau ngelempar bola itu ke kita :)

    BalasHapus
  25. Keren artikel nya aku suka, makasih mbak udh share :)

    BalasHapus
  26. Akuu duluu juga sukaa main chinaboy mbaaak. . Sore sore jam 3 an gtu mainnyaaa. . Rame ramee hehehee

    Kalau ditempatku nyebutnya BoyBoyan. . Wkwk serunyaaa masa nakkanakkk. .

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama